LANSIA RUN
Sekolah
Tinggi Ilmu Agama Buddha Jinarakkhita (STIAB Jinarakkhita), Jl. Raya Suban No. 86 Kel. Pidada Kec. Panjang
Bandar Lampung 35241 menjadi meet point kegiatan LHHH Run 969 kali ini. Sudah
beberapa kali kami diijinkan untuk menggelar kegiatan olah raga luar ruang dengan
menjadikan tempat ini sebagai meet point. Sambutan teman-teman
mahasiswa-mahasiswi STIAB serta
Bikhu begitu hangat. Bahkan mereka dengan
gembira ikut berpartisipasi ikut melakukan perjalanan meski tidak mengikuti
full run.
Pagi ini begitu cerah dengan
langit biru disertai sedikit awan, STIAB lokasinya yang diatas perbukitan
sungguh menyuguhkan pemandangan indah laut dan tentunya aktivitas Pelabuhan Panjang
terlihat jelas dari lokasi ini. Dan disisi lain perbukitan hijau menjadi
penghias alami lingkungan STIAB.
Teman-teman member LHHH cukup
banyak yang hadir dalam kegiatan ini dan beberapa wajah-wajah baru juga muncul.
Beberapa teman muda ikut bergabung dalam run 969, dan diantaranya adalah teman
muda seorang pengajar Bahasa Inggris di EF yang berasal dari Afrika Selatan.
Dibuka dengan kejutan buat member yang berulang tahun kali ini adalah makanan ringan yang disiapkan oleh member yang lain sebagai bentuk perhatian yaitu empek-empek, pisang goreng, singkong goreng yang cukup menarik minat teman-teman hasher untuk menyantapnya dipagi hari yang cerah.
Seperti biasa, foto bersama
menjadi sarana dokumentasi yang cukup menarik, karena foto juga menjadi bagian
kegiatan yang bisa menjadi daya tarik, dengan demikian perjalanan dimulai.
Tanjakan tajam menghadap didepan kita, ini menjadi penguji semangat terutama
bagi yang belum pernah melintas di rute ini, namun demikian rute yang lebih landai
bisa dipilih tetapi agak jauh.
Selanjutnya kami disuguhkan rute
yang landai, menanjak dan menurun yang tidak terlalu tajam. Beberapa spot
menarik bisa diabadikan melalui foto, ladang jagung yang luas yang selelasi
dipanen, pepohonan pinang juga tidak kalah menarik untuk menjadi background foto
bersama. Demikian juga sungai-sungai kecil juga bagus untuk dijadikan momen
foto yang bisa menjadi cerita perjalanan.
Setiap hasher memiliki kemampuan atau
kekuatan fisik yang berbeda, maka disetiap perjalanan atau rute yang sama akan
terjadi beberapa kelompok. Kelompok pertama para hasher dengan kekuatan fisik
(jalan) yang lebih dari yang lain, maka mereka akan berada dibarisan depan.
Sedang kelompok selanjutnya adalah kelompok yang kuat secara fisik namun
kecepatan berjalan tidak terlalu tinggi, maka akan menjadi kelompok dibelakangnya.
Namun demikian ada team sweeper yang berjalan diurutan paling belakang untuk
memastikan semua hasher yang berada pada rute ini berjalan dengan baik dan
aman.
Melintas di pekebunan banyak hal bisa didapatkan, udara segar, mengenal berbagai macam tanaman yang mungkin belum dikenal, atau bahkan sudah tahu buahnya atau produknya tetapi belum tahun pohonnya. Ternyata tidak semua hasher tahu pohon kemiri, vanili, misalnya, padahal produk ini biasa dikonsumsi. Disini bisa mengenal lebih dekat, teman baru dari Afrika Selatan (di Indonesia baru 2 bulan) misalnya, tidak mengenal pohon kakao padahal suka dengan produknya.
Bertemu dengan petani yang sedang
bertanam juga menjadi sarana hiburan, sapaan mereka (selamat pagi, hati-hati,
dll), senyuman. Sedikit mengenal mereka yang beraktifitas untuk menghasilkan
bahan makanan yang bias akita konsumsi (jagung, padi, kemiri, kakao, kopi,
dll).
Melintas di perkampungan, kami
disuguhkan kelapa muda (dugan) yang baru dipetik menambah ion tubuh yang sejam
sebelumnya telah menguap, segar itu yang bisa dikatakan. Apalagi daging buahnya
yang pas menambah energi untuk melanjutkan perjalanan.
Langit cerah dengan awan tipis
dan sinar matahari menembusnya membuat keringat kami harus terus mengucur,
angin tidak tampak membantu meniup udara panas yang kami rasakan. Namun
demikian semangat untuk terus berjalan melintas rute yang telah dibuat team
hare dua hari sebelumnya.
Sampai di meetpoint ternyata teman-teman telah banyak yang pulang, ya…, Sebagian memang memilih rute suka-suka, yang artinya tidak terlalu jauh dan lama sehingga sampai dii meetpoint lebih dulu.
Dan sebagai penutup kegiatan kali
ini adalah santapan sedap buatan hasher bu Hj Mina yang disiapkan pada saat yang
tepat, capek, lapar. Menu makanan khas Palembang, celimpungan, sungguh nikmat dimakan
ramai-ramai dibawah pohon Bodhi yang tumbuh subur dan rindang dipelataran
STIAB Jinarakkhita.