Sunday, September 26, 2021

LHHH 926, 26 SEPTEMBER 2021, ZONA 235 SUKADANA HAM


Kesekian kalinya zona 235 menjadi lokasi meet point kegiatan rutin LHHH. Tempat yang cukup asri, dengan lapangan luas, pohon pohon pinus dibeberapa tempat serta pohon durian yang juga kebetulan sedang berbunga. Lokasi ini biasanya menjadi tempat olah raga permainan paint ball, outdoor activity karena tempatnya yang memadai.
Cuaca yang sebelumnya cerah berawan kemudian berubah mendung rata agak hitam dan sepertinya akan turun hujan. Dan benar, rintik hujan mulai turun, tetapi kami tetap berharap segera reda. Beberapa teman berseloroh, kita hash kita sehat kita tetap jalan, On On (Oh ya, On On merupakan teriakan penyemangat dan komunikasi yang diteriakan ketika menyapa atau memanggil ketika berada di area perjalanan untuk memastikan apakah ada teman, anggota yang berada di depan atau belakang perjalanan kita.

Mendung hitam, hujan rintik ternyata hanya menguji semangat kami pagi ini. Mendung perlahan menyingkir dan berganti awan tipis walau tidak muncul matahari. Sungguh waktu yang tepat untuk hash kali ini, yang jelas tidak hujan artinya jalan tidak akan terlalu licin, tidak terik artinya udara tidak terlalu panas.


Seperti biasa, setelah berfoto ria bersama untuk menjadi kenangan, perjalanan dimulai dengan dibagi 2 arah, yang pertama menuju ke Sukadana Ham yang akhirnya menuju sebuah tempat panti Jompo, yang jaraknya lumayan jauh tetapi melewati jalan besar. Sedang kelompok lain menuju arah lain, jalan setapak melewati kebun. Perjalanan diikuti beberapa teman yang mengampil rute long dan rute medium. Untuk rute long mesti kearah kiri menuruni bukit, yang rute medium juga menuruni bukit hanya saja potong kompas jalur yang lebih pendek yang nantinya akan ketemu dengan rute long.


Menuruni bukit dengan jalan setapak yang ternyata licin karena hujan hari-hari sebelumnya. Tetapi terpeleset, jatuh sudah sering dialami temen teman dan menjadi topik pembicaraan, candaan ketika dalam perjalanan. Melewati kebun kopi, cacao, pisang menjadi hiburan tersendiri, udara yang segar pagi hari juga memberikan semangat untuk selalu rutin berkegiatan.
Setelah jalan turun licin, kami menyeberangi sungai yang airnya cukup bersih dan dilanjutkan jalan menanjak yang membuat keringat bercucuran. Tanjakan tidak terlalu jauh kami menyusuri kembali kampung dan selanjutnya kembali masuk ke kebun kopi. Jalan kembali menurun yang licin karena memang tanah yang basah dan lengket. Menyeberang sungai kembali kami untuk melewati jalan yang sudah dibuat oleh team hare 2 hari sebelumnya.
Memang sungai hanya 1 tetapi kami seberangi beberapa kali. Dan kali ini kami ketemu dengan team yang ambil rute medium, yang terdiri dari teman2 muda. Berfoto bersama disungai menjadi vitamin tersendiri yang sebelumnya kami alami terpeleset, jatuh.

 

 

Menyusuri sungai yang lumayan deras dan ada beberapa tempat agak dalam membuat kami harus berhati hati karena kalau sampai terjatuh di air bisa bisa alat alat elektronik (HP, Kamera) bisa rusak. Bersama saling membantu menjadi hal wajib bagi kegiatan ini, siapa yang lebih paham, kuat menjadi sarana untuk membantu yang lelah, butuh pegangan dll.
Team hare kali ini memang sengaja mengarahkan kami untuk lebih panjang menyusuri sungai. Memang asik berbasah basah,berlicin licin, sambil diiringi tertawaan, celotehan, perjalanan ini tak terasa membuat sepatu, celana, kaos kami basah. Dan disini juga menjadi spot foto yang bagus disaat ada yang masuk kedalam air yang agak dalam, atau yang agak kesulitan berjalan diantara batu batu.
Akhirnya kembali kami mengambil jalur kanan, naik ke atas bukit. Yang tadinya berbasah basah di sungai, lanjut naik bukit yang cukup menanjak dan licin. Memang jalur hash kali ini bervariasi, turunan, turunan terjal, licin, basah, sungai, tanjakan sehingga tenaga juga kadang berat harus naik, tetapi kadang rilek karena turunan.


 

 

Setelah menanjak yang cukup tinggi kami tiba di puncak bukit dan kembali jalan yang menurun. Turunan tidak terlalu jauh kami sejenak melewati kebun pinang yang berjajar bagus yang menjadi spot foto. Tetapi jalan menanjak ternyata masih ada, kali ini jalan paving yang dipakai oleh penduduk setempat sebagai sarana menuju sumber air untuk mandi.
Setelah sampai diperkampungan kami kembali masuk kebun kopi dan menyusuri jalan setapak menurun, yang mengharuskan kami lebih berhati hati karena berbatu, licin. Tetapi tidak lama kemudian kami sudah sampai di meet point Zona 235. Sebagian teman-teman sudah ada yang pulang tetapi sebagian belum kembali ke meet point.
 

Dan perjalanan kali ini diakhiri dengan sajian lezat, sate ayam + lontong yang membuat perut kenyang.



Hashing News Lampung HHH
RUN ke 925. Minggu,   26 Sept 2021.Lokasi  Lapangan Tembak Hutan Pinus Zone 235 Sukadanaham.(Villa AHoy).
Dress code: Bebas
Sering kita Hashing di sini Krn banyak rute pilihannya tp saat ini team Hare & Cohare memilih rute Old Track Long. Sdh lama rute ini gak dipilih ternyata sdh banyak perubahan Krn bnyk yg sdh dipager beton. Sempat keluar jln dpn Wira Garden dan msk lg ke belakang Taman Bumi Kedaton Waterboom. Turunan maupun tanjakannya lumayan terjal ditambah lg menyebrangi sungai smp 10X. View nya jng ditanya penuh dng spot2 yg instagramable Gaeess. Dng jarak 9.5 K cukup ditempuh 2.5 jam Run saja. *Disamping itu trail tuk Medium Run kearah Tugu Duren, Puncak Mas dan bagi yg Short Run menuju Citra Land Pokoknya semua ini tuk meninggikan Imun /anti body kita semua dimasa PPKM ini. *Ayo siap2 para Hasher bsk hrs Run disini jng smp terlewatkan. Tp kita perlu mengingatkan kembali kpd para hasher LHHH walaupun Prov. Lampung sdh zone kuning utk selalu:
- Mematuhi Prokes 5M
- Jangan hadir Hash jika merasa badan kurang sehat.
- Jangan hadir Hash jika baru pulang dr luar kota.
- Jangan hadir Hash jika ada anggota keluarga satu rumah yg terpapar Covid-19.
Salam sehat dan bahagia tuk kita semua. Yess.😍n..😍n...!!!

Sunday, September 19, 2021

LHHH RUN 925, 19 SEPTEMBER 2021, PANTAI SELAKI - LAMPUNG SELATAN

Untuk kesekian kalinya pantai Selaki, sebuah tempat wisata pantai di daerah Tarahan, Lampung Selatan menjadi titik kumpul kegiatan rutin komunitas LHHH. Seperti biasa sebelum jam 07.00 wib, teman teman sudah hadir dilokasi. Menikmati suasana pagi di pantai dengan deburan ombak yang cukup besar. Langit berawan dengan sedikit mendung dan kadang rintik hujan.
Diawali dengan sarapan empek empek yang dibawa salah satu anggota. Memang sarapan pakai empek empek? entahlah, tapi kenyataannya enak dan habis, hehehehe. Berlindung di pondokan yang kami sewa, hujan turun sebentar sedikit membasahi teman teman yan sedang bermain di pantai.

Kali ini perjalalan hash dimulai sekitar jam 07.20 wib, setelah berfoto bersama sebagai kenangan. Dan seperti biasa jalur tetap dibagi 2, jalur long dan jalur short dimana diperkirakan untuk jalur long menempuh jarak 11 km. 

Melintas jalan raya lintas Sumatera, perjalanan dimulai dengan jalan menanjak menuju kebun cacao, pisang, kelapa. Dan selanjutnya jalan yang lebih menanjak menuju puncak bukit yang merupakan lahan kebun, yang sebelumnya ditanami jagung, kali ini sepertinya sudah dipanen, sehinggi hanya terlihat batang batang yang tajam, kami harus hati hati. 

Puncak bukit menjadi daya tarik tersendiri bagi kami, karena memang lokasi nya yang terbuka, sehingga sejauh mata memandang adalah hamparan laut dengan pulau pulaunya di kejauhan. Cukup lama kami disini, karena memang enak memandang laut dari atas bukit, sambil mengabadikan dengan kamera HP.

Benar benar pemandangan yang sangat menakjubkan. Tidak mesti pergi keluar kota untuk menikmati pantai dari sisi yang berbeda. Kali ini langit berawan tetapi seperti tidak sampai cukup untuk menurunkan hujan, sehingga perjalanan kali ini cukup enak, karena tidak terlalu kena terik matahari.

Sebenarnya cukup asik berlama-lama dilokasi bukit ini untuk menikmati pemandangan, tetapi karena perjalanan baru dimulai sedangkan tujuan masih jauh, terpasaksa kami harus kembali menyusuri jalan setapak menuju jalur yang telah di buat dua hari sebelumnya.

Menyusuri jalan setapak juga terlihat ada 1 rumah penduduk dan beberapa menit perjalanan ada lagi rumah penduduk yang kelihatan 2 anak kecil bermain dengan anjing anjingnya. Dan setelah beberapa menit perjalanan kami temukan lagi rumah penduduk yang dihuni seorang nenek dan seorang ibu dengan 2 anak kecil. Rumah kecil dengan dinding bambu yang sudah tua menjadi pelindung bagi penghuninya.

Pada akhirnya kami sampai di sebuah rumah ditengah kebun, dengan seorang perempuan tua. Ditempat ini biasa kami gunakan tempat istirahat untuk sekedar membasuh muka, duduk sebentar. Kali ini telah disiapkan oleh nenek beberapa butir kelapa muda. Sungguh menyegarkan, menyehatkan minum langsung dari tempurung yang baru dibelah. Tenaga kami menjadi sedikit dikembalikan dengan kesegarannya. 

Baru 40 hari sebelumnya, suaminya (berumur 75 tahun) meninggal dunia. Sekarang nenek tinggal bersama anaknya untuk mengurus kebun kemiri, pala, dll. Pohon pala sepertinya mendominasi disekeliling rumah nenek selain pohon kelapa, kemiri.

Perjalanan kami lanjutkan, sebenarnya ada jalur memotong yang lebih dekat, tetapi kami sepakat untuk tetap paja jalur long. Melewati turunan, menyeberang sungai kecil dan menanjak dengan pohon durian yang cukup besar serta di bawahnya ditanami tumbuhan vanili dengan pohon penyangganya. 

Tanjakan cukup jauh, membuat keringat membasahi tubuh kami, namun demikian candaan, gurauan, cerita lucu, konyol menjadi bumbu perjalanan ini. Sesekali kami harus berhenti untuk sekedar menenangkan jantung yang keras berpacu.

Setelah tanjakan yang cukup jauh kami kembali masuk kedalam perkampungan, disini terdapat banyak rumah rumah dengan  banyak penghuninya. Banyak anak anak bermain sambil menyapa kami. Dan disebuah rumah terlihat berkumpul ibu ibu, yang rupanya sedang memilah dan mengupas buah jengkol hasil kebun. Sempat bertanya pada mereka, harga 1 kg mencapai Rp 10.000. Sepertinya ini menjadi salah satu kegiatan untuk menggerakan perekonomian desa. Dan mereka juga mengupas buah kemiri untuk memisahkan dari kulit kerasnya.

Perjalanan dilanjutkan kembali kejalan setapak yang sedikit menanjak dan selanjutnya menurun dengan jalan agak basah dan licin, disini pejalan harus berhati hati agar tidak terjatuh. Agak jauh jalan menurun, menyeberangi sungai dan selanjutkan kembali menanjak. 

Sampai kami pada jalan beton sebagai akses jalan penduduk, dan rumah rumah penduduk juga terlihat walau sepertinya saling berjauhan. Disini jalan cukup bagus dan menjadi sarana penduduk untuk menjual hasi kebun keluar dari wilayah mereka. Sepeda motor yang dimodifikasi menjadi salah satu andalan mereka sebagai transportasi orang maupun barang.

Kami menyusuri jalan beton yang sudah bagus walau demikian kami harus berhati hati karena ketika jalan menurun justru licin bagi kami pengguna sepatu tracking. Sepatu tracking memang bagus untuk jalan tanah tetapi untuk jalan beton mesti ektra hati hati, apalagi jalan beton yang sudah berlumut, tidak disarankan melaluinya.

Jalan ternyata semakin menurun terjal dan panjang, kaki kami sepertinya tertekan kedepan  kalau tidak hati hati bisa berakibat kuku kaki copot, dan itu sudah pernah terjadi pada teman kami. Jalan menurun memang tidak banyak menguras tenaga tetapi tumpuan pada kaki semakin besar terutama pada sendi dan telapak kaki. Saat turun tekanan sendi mencapai 5 kali berat tubuh. Badingkan kalau berjalan tekanan sendi 2 kali berat tubuh, naik 3 kali tekanan tubuh dan turun meningkat mejadi  5 kali berat tubuh. Untuk itu mesti berhati hati agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan.

setelah lelah menahan beban tubuh karena jalan menurun yang cukup panjang, kami tiba di jalan beraspal kendaraan umum yang merupakan jalan lintas Sumatera. Perjalanan menyusuri jalan beraspal diperkirakan sekitar 2 km menuju titik kumpul kami di pantai Selaki. Terbantu kami dalam perjalanan ini karena langit masih tertutup awan tipis, sehingga tidak langsung tersengat matahari. 

Dan perjalanan 11 km berakhir di titik kumpul, beberapa teman sudah menunggu kami, tetapi sebagian juga sudah pulang (teman yang mengambil jalur short). Seperti biasa kali ini kami disambut dengan masakan special bu Mina, Soto ayam lontong. Bayangkan saja, lelah, lapar, haus dan didepan kami tersedia makan lezat yang hangat. Setelah duduk sebentar, langsung kami santab sebagai penutup kegiatan rutin mingguan kali ini. Selanjutnya kami duduk santai memandang laut lepas dan sebagian ada yang bermain pasir dan air laut. Siang memang waktunya air laut surut, sehingga enak untuk bermain air.

Sedikit tentang pantai Tanjung Selaki. 

Pantai Tanjung Selaki berada diwilayah kabupaten Lampung Selatan, obyek wisata laut ini berada di desa Tarahan sekitar 30 km dari kota Bandar Lampung, tepatnya di jalan lintas Sumatera Katibung. 

https://goo.gl/maps/KD62vgyWhxiEG7Ma8

Hashing News Lampung HHH
RUN ke 925. Minggu,   19 Sept 2021.Lokasi  Pantai Tj Selaki, Lam Sel.
Dress code: Hijau stabilo garis2 hitam Panindo
Tiket masuk: 10 ribu/mobil
Lokasi ini para Hasher memberikan predikat 3 in 1.Krn di sini Kt dpt duduk2 santai sambil menikmati suasana pantai, Hasher bs berenang dan tentunya trail Run nya luar biasa. Team hare memilih rute sepanjang 10 K dng view yg luar biasa instagramable. Cukup ditempuh dlm 2.5 jam Run *Disamping itu trail tuk Medium Run jg ada dan bagi yg JJS tinggal menyusuri sepanjang pantai Tj Selaki. Pokoknya semua ini tuk meninggikan Imun /anti body kita semua dimasa PPKM ini.  *Pokoknya minggu bsk semua Hasher pasti puas deh.Tp kita perlu mengingatkan kembali kpd para hasher LHHH utk selalu:
- Mematuhi Prokes 5M
- Jangan hadir Hash jika merasa badan kurang sehat.
- Jangan hadir Hash jika baru pulang dr luar kota.
- Jangan hadir Hash jika ada anggota keluarga satu rumah yg terpapar Covid-19.
Salam sehat dan bahagia tuk kita semua. Yess.😍n..😍n...!!!





















Sunday, September 12, 2021

LHHH 924, VILLA PAK HADI, BATU PUTU

Untuk kesekian kalinya kegiatan outdoor meet point di villa salah satu anggota senior LHHH yang juga Hare setiap hari Jumat, pak Hadi. Tempat yang nyaman, ada kolam ikan koi, ikan mas, kolam renang, penginapan, ruang meeting. Tempat yang cukup strategis digunakan untuk sarana menginap keluarga, atau untuk keperluan meeting kantor. Halaman luas, dengan banyak pohon rindang dan kolam kolam ikan.
Peserta hash kali ini cukup banyak karena memang PPKM sudah tidak ketat dengan penurunan kasus covid yang cukup signifikan. Teman teman yang sebelumnya menahan diri untuk tidak hadir, kali ini banyak yang hadir.
Seperti biasa setelah absen, pengambilan air minum, foto bersama, perjalanan kegiatan dimulai jam 07.00 wib. Kali ini jalur dibagi menjadi dua, long dan short, berpisah didepan gerbang villa Pak Hadi, kami memilih jalur long, melewati perkebunan cacao, pisang, karet. Jalan tidak terlalu menanjak tetapi tetap naik dengan jalan yang basah, licin dan belubang.
Candaan, gurauan, celotehan mewarnai perjalanan ini yang kadang tidak ada juntrungnya, tetapi kelucuan membantu kita sejenak melupakan jalur yang sedikit menanjak dan licin. Memang kadang ada teman yang terpeleset, jatuh tetapi semangat yang kami bawa, menjadi tak terasa melelahkan walau keringat terus bercucuran.
Sampai kami pada jalan yang menuju teropong bintang, sekitar 500 meter kami menyusurinya. jalan berbatu kerikil lepas yang cukup membuat kami kadang tergelincir, mesti hati hati. Kemudian perjalanan kembali masuk kearea perkebunan kopi dengan medan berbatu besar yang juga licin. Perkebunan yang berbatasan langsung dengan hutan. Kali ini pohon kopi juga sedang berbunga walau tidak merata, sehingga bau harus semerbak menjadikan suasana yang berbeda.
Selepas perkebunan kopi, kami masuk kedalam hutan dengan jalan yang agak susah karena harus melewati semak, jalan yan basah dan juga licin. Bahkan sempat perjalanan tersendat karena jalan menurun yang agak curam, disini kami saling membantu satu sama lain.
Terus masuk kedalam hutan, akhirnya kami sampai di sungai berbatu batu yang kering / tidak ada aliran airnya yang disini disebut dengan way mati (way = sungai bahas Lampung). Memang benar ini sungai mati tetapi kalau musim hujan sungai ini akan mengalirkan air yang cukup besar debitnya.
Jalur long LHHH kali ini spesial, jalur melewati sungai mati yang batu batunya besar besar, kali harus mencari jalan yang bisa kami lewati, menanjak, memamjat batu dan berpegangan akar akar pohon.Candaan, gurauan dan tentunya foto dan video menjadi vitamin mengurangi kelelahan kami.
Setelah sekian jam kami melewati jalur sungai mati kami kembali melewati jalan menanjak yang licin yang benar benar menanjak sekitar 70 derajat. Cukup meguras tenaga kami, tetapi karena banyak pohon hutan rindang sehingga tidak merasakan jalan benar benar tinggi menanjak.
Sampai dipuncak bukit sedikit menghibur, artinya jalan sudah tidak menanjak lagi, alias kedepannya menurun. Dan benar jalan menurun, perjalanan kami bisa lebih cepat, walau demikian mesti berhati hati, karena dikanan dan kiri terdapat jurang yang cukup dalam.
Dari puncak bukit kami lihat sekelompok babi hutan yang berlarian menjauh dari jalur kami. Juga beberapa tupai yang berkejaran diatas pohon. Disini masih banyak ditemukan pohon besar yang masih tumbuh menjulang. Semoga ini tetap lestari. Pohon berduri juga banyak ditemukan, sehingga mesti berhati hati agar tidak tertusuk duri tajam yang siap menancap bila dipegang. Dan beberapa teman mengalaminya.
Sampai dijalan kembali ke meet point villa pak Hadi kami kembali melewati kebun rakyat, kopi, cacao, pisang dll juga banyak ditemukan pohon durian, kemiri. Karena jalan menurun, langkah kami bisa lebih cepat, dan kadang sedikit berlari kecil.

 Akhirnya dengan aman, selamat kami sampai di villa pak Hadi. Ada beberapa teman yang ternyata digigit pacet, karena memang jalur hutan basah biasanya tempat potensial pacet. Ada yang lepas sendiri, biasanya sudah kenyang karena tidak ketahuan, tetapi ada yang baru menggigit ketahuan, ini biasanya kami kasih perasan air tembakau, minyak kayu putih agar terlepas. Karena kalau dipaksa ditarik biasanya darah akan terus mengalir keluar walau pacet sudah dilepas.
Sampai di meet point seperti biasanya, kami disambut masakannya bu Mina yang sungguh maknyus, mi goreng porsi besar dengan kerupuk. Capek, lapar menambah selera makan.Terima kasih teman-teman komunitas LHHH atas kebersamaan Minggu ini. Terima kasih pak Hadi yang sudah menyediakan tempat kami berkumpul. Fun, Fitness, Friendship.


Hashing News Lampung HHH
RUN ke 924. Minggu,   12 Sept 2021.Lokasi  Kbn Pak Hadiwiyanto kolam renang.
Dress code: White (putih) 17 Anniversary LHHH.
Lokasi ini merupakan lokasi favorit para Hasher. Di sini Kt dpt duduk2 santai sambil menikmati suasana kolam2 ikan koi, mila dan gurame. *Disamping itu bnyk buah2an dr Jambu Jamaika, jeruk bali dan Nangkadak. Msh ada kolam renang dng airnya yg jernih dan dingin. Ditambah dng trailnya dr JJS smp Long semua lengkap di lokasi ini. Rute short bs singgah di Taman kupu2, budi daya Jamur dan Taman bunga Pelangi.
Long Trailnya luar biasa super setelah kt melintasi jalur Tropong Bintang kt diajak menyusuri Kali mati yg penuh bebatuan,bagus tuk background foto Selfie maupun Group ie. Jarak tempuh kurleb 9.5 K. Pokoknya semua ini tuk meninggikan Imun /anti body kita semua dimasa PPKM ini. Cukup ditempuh dlm waktu 2.5 jam Run.*Pokoknya minggu bsk semua Hasher pasti puas deh.Tp kita perlu mengingatkan kembali kpd para hasher LHHH utk selalu:
- Mematuhi Prokes 5M
- Jangan hadir Hash jika merasa badan kurang sehat.
- Jangan hadir Hash jika baru pulang dr luar kota.
- Jangan hadir Hash jika ada anggota keluarga satu rumah yg terpapar Covid-19.
Salam sehat dan bahagia tuk kita semua. Yess.😍n..😍n...!!!










Sunday, September 05, 2021

LHHH 923, 5 SEP 2021 PANTAI MARINA & TELUK NIPAH SIDOMULYO LAMPUNG SELATAN

PTPN 7 Afdeling Kalianda menjadi meet point kegiatan rutin komunitas LHHH kali ini. Perjalanan sekitar 1 jam melalui jalan lintas Sumatera. Sebenarnya lewat tol juga bisa, masuk tol Sukarame dan keluar tol Sidomulyo, sekitar 100 meter belok kanan menuju ke perkebunan karet PTPN7.
Kali ini lokasi parkir di kebun karet yang merupakan lokasi yang cukup tinggi sehingga menjadi seperti lokasi pandang menuju ke laut lepas, teluk Nipah. Sudah tersedia gubuk semi permanen dan dihiasi tanaman bunga yang cukup menarik. Sejauh mata memandang, perbukitan dan teluk Nipah yang begitu bagus menjadi spot foto bagi siapapun yang mengunjungi.
Kali ini peserta sekitar 50 orang dengan antusias mengikuti kegiatan ini, karena memang lokasi yang dipilih menawarkan pemandangan yang indah, dan hanya bisa diakses oleh orang tertentu karena merupakan wilayah tertutup.
Foto bersama menjadi awal kegiatan ini, dengan latar belakang teluk Nipah dan kebun karet. Perjalanan awal menyusuri jalan menurun berbatu yang mesti berhati hati, karena lubang, batu bisa menyebabkan jatuh.
Mendekati teluk Nipah, jalur dibagi menjadi dua, ke arah pantai Marina atau ke Teluk Nipah dan menyusuri pantai menuju ke pantai Marina. Namun demikian dari Teluk Nipah juga bisa juga ke arah kanan menuju jalur menyusuri pantai Teluk Nipah dan naik melalui jalur yang cukup terjal dengan bantuan tambang untuk kembali ke meet point. Saya sendiri sudah pernah melalui jalur ini, sehingga saya putuskan bersama beberapa teman menuju ke pantai Marina melalui bukit dan perkampungan.
Belok kekiri menyeberangi sungai dan mendaki bukit yang cukup tinggi lumayan menguras tenaga dan keringat. Namun demikian semangat teman teman terus mengantar kami ke puncak bukit dan akhirnya melalui jalan utama ke Pantai Marina sebagai jalan wisata umum. Jalan masuk ke panatai Marina memang tidak beraspal tetapi berbatu kerikil yang bisa dilalui dengan aman kendaraan roda 2 atau roda 4 dengan hati hati.
Pantai Marina merupakan destinasi wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi, pemandangan yang indah dan deburan ombak menjadi hiburan untuk melepaskan penat rutinitas harian. Fasilitas toilet, warung makan juga tersedia di lokasi ini. Spot foto banyak yang bisa di "explore" sangat banyak, tinggal ambil dari sudut mana agar hasil foto kita bagus atau istilah kekinian instagramable.
Menjadi perhatian bagi pengunjung untuk berhati hati bila berfoto atau bermain air laut, karena ombaknya yang cukup besar yang kadang tidak terduga. Apalagi untuk anak-anak, harus mendapat pengawasan penuh orang tua.
Setelah berfoto ria, perjalanan kami lanjutkan menuju teluk Nipah, kali ini menyusuri pantai. Perjalanan terbantu dengan kondisi langit yang berawan, sehingga terik matahari tidak terlalu membuat panas tubuh. Karena memang menyusuri pantainya cukup jauh. Apalagi beberapa teman sudah ada yang kelelahan setelah mendaki bukit.

Pantai tidak tertalu bersih terutama dipinggiran karena banyak terlihat sampah plastik, sterofoam, dll yang non organik, yang mungkin terbawa arus yang tidak tahu dari mana asalnya, mungkin dari kota Bandar Lampng, Kalianda atau dari tepat lain, tetapi di pasirnya cukup bersih, tidak putih tetapi berwarna abu-abu.
Setelah melalui panjangnya pantai berpasir, kami kembali melalui jalan semula ketika berangkat. Untuk melalui jalur selanjutnya akan memakan waktu sekitar 1,5 jam lagi, melalui pantai berpasir dan naik kebukit untuk menuju meet point. Tapi pertimbangan beberapa teman sudah merasa lelah, kami kembali kejalan terdekat, walau itupun juga menanjak.
Sampai di meet point sudah berkumpul teman teman yang sudah kembali, sepertinya kami rombongan terakhir, ternyata masih ada rombongan lain yang melalui jalur Teluk Nipah dan naik kebukit yang terjal dengan berpegangan tambang.
Sampai di meet point sudah berkumpul teman teman yang sudah kembali, sepertinya kami rombongan terakhir, ternyata masih ada rombongan lain yang melalui jalur Teluk Nipah dan naik kebukit yang terjal dengan berpegangan tambang.
 

Seperti biasa, kali ini kami disambut oleh masakan bu Mina yang makyuuss, nasi, ikan asin, sambel tersasi, tahu, tempe dan sayur asem. Tepat pada waktunya, capek, lapar ditempat yang tepat.


Hashing News Lampung HHH
Picnic RUN ke 923. Minggu,   05 Sept 2021.Lokasi  Kbn karet PTPN 7 Abdeling Kalianda /Teluk Nipah Lam Sel.
Dress code: Red (merah) Panindo Hash.
Meeting Poin : Metta Sarana Suteng. Pk.6.00 Wib start On.(berangkat bersama/ konvoy kendaraan, bg yg tdk ada kendaraan dpt join dng mobil hasher yg msh kosong).
Kelokasi ini biasa ditempuh kurleb 1 jam perjalanan tdk lewat tol Di lokasi On-In sekarang sdh dibuatkan kamar kecil, tmpt duduk lesehan dan taman bunga mungil. Kt dpt duduk2 santai sambil menikmati suasana perbukitan kbn karet yg rindang dan view laut dr kejauhan. Minggu bsk merupakan picnic Run tentunya para Hasher dimanjakan dng serba istimewa dr Menu s/d Trail Run nya. Pokoknya semua ini tuk meninggikan Imun /anti body kita semua dimasa PPKM ini. Trailnya sungguh indah cuma 9.5 K tuk yg Long sdh dpt kbn karet, bukit dan view dr pantai Teluk Nipah smp pantai Marina. Cukup ditempuh dlm waktu *2.5 jam Run. Penuh dng spot2 yg instagramable...teristimewa pantai2nya *Pokoknya minggu bsk semua Hasher pasti puas deh.. Tp kita perlu mengingatkan kembali kpd para hasher LHHH utk selalu:
- Mematuhi Prokes 5M
- Jangan hadir Hash jika merasa badan kurang sehat.
- Jangan hadir Hash jika baru pulang dr luar kota.
- Jangan hadir Hash jika ada anggota keluarga satu rumah yg terpapar Covid-19.
Salam sehat dan bahagia tuk kita semua. Yess.😍n..😍n...!!!