Sunday, September 01, 2013

TANJUNG PUTUS Lampung (Bagian 1)

Pasir Putih yang bersih
Fasilitas penginapan









Satu jam perjalanan darat dari kota Bandarlampung dengan mengendarai kendaraan roda empat atau roda dua,  melintasi daerah pesisir menuju pos Marinir di daerah Ketapang Kab. Pesawaran, dilanjutkan dengan naik perahu sekitar satu setengah jam atau speed boat sekitar setengah jam, maka kita sudah sampai di Tanjung Putus. Dalam perjalanan darat kita melewati tempat-tempat wisata laut yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Lampung, Pantai Mutun, Pantai Ringgung dll. Dan tidak kalah menarik ketika naik perahu, kita bisa menikmati pemandangan pantai Klara, serta gugusan pulau di kanan-kiri selama perjalanan laut. Sesekali melewati bagan (semacam bangunan terbuat dari bambu) yang digunakan untuk menagkap ikan, dan akan lebih indah ketika malam hari, karena mereka akan menyalakan lampu petromak untuk menarik perhatian ikan agar masuk ke bagan. Tetapi untuk saat ini sebagian sudah menggunakan listrik (diesel) karena sulitnya mencari minyak tanah sebagai bahan bakar petromak. Dalam perjalanan juga melewati beberapa pulau kecil yang sudah menjadi milik orang-orang kaya yang mampu membeli pulau, juga pantai-pantai pribadi yang mereka sewakan kepada siapapun yang mau liburan dengan imbalan rupiah. Dan disekitar teluk juga ada sisa-sisa tempat budidaya mutiara, yang dulunya banyak pengusaha Jepang yang mengusahakannya.

Pemandangan dan airnya yang jernih

Karena letaknya diantara gugusan pulau, ombak di Tanjung Putus tidak begitu besar. Airnya Jernih, sehingga ikan-ikan dipinggir pantai bisa kelihatan, pasir putihnya bersih dan karangnya begitu terpelihara. Oleh pengelola memang tidak boleh memancing di area 100 meter dari bibir pantai, sehingga ikan-ikan dipinggir seperti akrab menyambut pengunjung.