Musim durian kali ini menjadi daya tarik teman-teman hasher untuk bergerak datang dan berpartisipasi dalam Run 976. Taman Hutan Rakyat (Tahura) Wan Abdul Rahman menjadi pilihan yang tepat untuk menjadi meet point.
Tidak jauh dari kota Bandar Lampung, Tahura Wan Aldul Rahman menjadi salah satu pilihan alternatif wisata yang bisa menjadi pilihan selain wisata pantai yang memang banyak disepanjang pesisir Bandar Lampung. Disini disediakan beberapan fasilitas yang tepat untuk wisata maupun kegiatan outbond, berkemah. Tanah lapang, pondok pondok, ruang pertemuan, fasilitas MCK, dan tentunya tempat yang rindang. Tahura juga menawarkan air terjun yang bisa menjadi spot foto yang indah, hanya perlu beberapa menit dengan jalan sedikit menanjak untuk mencapainya.
Sampai di meet point, ternyata di tempat parkir sudah banyak kendaraan roda 2 maupun 4 yang terparkir, rupanya waktu bersamaan ada kegiatan sekelompok mahasiswa yang sedang melakukan kegiatan luar ruang bagi mahasiswa baru.
Tegur sapa sesama hasher menjadi sarana pembuka perjumpaan setelah seminggu tidak bertemu. Salam sehat, cerita kecil juga saling berinteraksi sungguh menjadi wajah hasher setiap kali bertemu dan berkumpul. Dan kali ada 2 orang hasher yang baru bergabung, yang sebelumnya ikut di club hash Tarakan Kalimantan.
Foto bersama menjadi pembuka setiap kali perjalanan akan dimulai, dengan seribu ekpresi menjadi menarik gaya foto para hasher. Dan selanjutnya dipimpin oleh pak Hadi sebagai team Hare, perjalanan dimulai menelusuri area perkemahan, sungai kecil dan kebun kakao yang tentunya menanjak.
Cukup banyak hasher yang turut dalam rute ini, meski tanjakan didepan menghadang, namun udara bersih cukup membantu sirkulasi udara dalam tubuh apalagi nafas yang mulai tersengal. Jalan setapak yang kami lewati tidak terlalu licin namun mesti berhati hati karena sebelah kanan jurang yang cukup dalam.
Menyeberangi sungai kecil dengan airnya yang jernih, batu-batuan , berhenti sebentar menikmatinya dan foto bersama menjadi vitamin penambah energi setelah melalui tanjakan. Kegiatan sederhana yang menyenangkan bersama teman teman hasher.
Perjalanan kembali dilanjutkan menelusuri jalan setapak dengan dinaungi pohon pohon kakao. Namun tidak jauh kemudian kami sampai di air terjun. Air terjun tidak terlalu tinggi dan airnya juga tidak terlalu besar, namun cukup bagus menjadi spot foto. Namun mesti berhati-hati, karena mesti melewati bebatuan kecil maupun besar.
Air terjun dengan ketinggian kurang lebih 25 meter ini airnya jernih dan debitnya tergantung musim, bila musim hujan dipastikan airnya akan melimpah dan akan lebih bagus. Namun kali ini teman-teman hasher tetap puas menikmati keindahan kecil dengan mengabadikannya dengan foto-foto.
Setelah puas menikmati air terjun, perjalanan kami lanjutkan, dan tanjakan terjal menghadang, kami mesti saling bantu, berpegangan pada akar-akar pohon. Super hati-hati melewati rute ini dan perlu pengawasan dari hasher lain untuk memastikan keamanan.
Rute terus menanjak melewati kebun kakao dan perlu diperhatikan disini, rute ini banyak dijumpai pacet karena memang areanya yang lembab. Setiap hali mesti memeriksa tangan, kaki, kalau kalau ada pacet yang berhasil mengjangkau dan menyedot darah para hasher.
Tanjakan terus kami hadapi, namun demikian beberapa hasher yang mesti istirahat lebih lama untuk mengatur nafas. Udara tidak terlalu terik karena pepohonan rindang melindungi kami. Di rute ini banyak kami jumpai pohon atau tanaman pinang, pisang, kemiri, duku, jengkol, dll yang menjadi andalan penduduk setempat sebagai hasil bumi. Dan tentunya pohon durian, memang panen kali ini tidak bersamaan, tidak semua pohon berbuah, namun Sebagian sudah berbuah.
Perjalanan menjadi agak menghibur ketika sudah sampai jalan yang mendatar dan cenderung menurun. Disini kami bertemu dengan penduduk setempat yang sedang kerja bakti memperbaiki jalan yang keseharian menjadi akses mereka ke kebun maupun ke pasar untuk membawa hasil bumi untuk dijual.
Kembali kami masuk kedalam hutan yang rutenya menurun, dan salah satu hasher kakinya kram. Dengan bantuan hasher yang lain akhirnya perjalanan bisa dilanjutkan. Namun jalan dengan rute menurun juga harus ekstra hati hati, disamping licin juga tumpuan kaki berpindah kedepan sehingga area depan mulai terasa sakit. Disini diperlukan pemilihan sepatu yang pas dan baik sesuai dengan karakter kaki.
Sampai di meet point kami disambut lontong sayur andalan bu Mina yang maknyuus, ditambah telor dan kerupuk. Dan tentunya seperti semula iming-imin musim durian, puluhan biji durian habis diserbu hasher yang memang penyuka durian.
Sebagian hasher sudah pulang sampai kemudian datang pedagang durian membawa Kembali puluhan durian. Dan seperti semula, semua habis diserbu para hasher, juga bergabung komunitas sepeda gunung ikut menikmati nikmati durian yang semuanya enak, pulen.