Tahura Wan Abdul Rahman berada di register 19 kabupaten Pesawaran Lampung. Bentan alamnya seluas 22.444 ha banyak ditemui tanaman yang dibudidayakan oleh masyarakat, diantaranya kakao, pala, pete, kemiri, kopi, pisang, jengkol, cengkeh, lada hitam, durian, duku, dll.Dilokasi ini juga dibangun beberapa fasilitas untuk berkemah, camping ground, walau beberapa bangunan sepertinya tidak terawat. Padahal seharusnya bila dikelola dengan baik dan fasilitas yang baik juga, menjadi lokasi yang strategis untuk liburan keluarga.Aliran air yang cukup bersih dan bening juga menjadi daya tarik bagi siapa saja yang ingin menikmati liburan alam bebas. Dan bila kita sedikit mendaki sekitar 30 menit berjalan kaki dijalan setapak, bisa menikmati air terjun. Ada beberapa tingkat air terjun dengan aliran air yang sama dengan ketinggian 30 meter, cukup menarik untuk dijadikan background foto.Untuk kali ini peserta Hash tidak terlalu banyak, karena memang beberapa teman memilih untuk libur dan melakukan jalan-jalan dilokasi lain untuk memecah keramaian pada masa pandemi ini. Kebutuhan untuk tetap bergerak menjadikan kegiatan ini tetap kita lakukan. Perjalanan dimulai jam 07.20 wib, dan tanjakan menjadi jalur pertama menuju air terjun. Tetapi karena candaan, foto, menjadikan tanjakan ini bisa kami lalui dengan aman. Pada persimpangan untuk menuju ke air terjun bawah, tetapi kami lanjut menuju air terjun atas. Melewati airan sungai dengan batu batu besar memaksa kami harus berhati hati agar tidak terpeleset jatuh.
Tiba di air terjun menjadi salah satu agenda kami adalah, foto foto. Tidak terlalu tinggi dan airnya juga tidak terlalu besar, karena hujan sudah tidak terlalu sering. Spot bagus ini kami manfaatkan dengan berbagai gaya berfoto ria. Setelah beberapa menit dilokasi ini, beberapa teman kembali ke meeting point sedangkan aku (sendiri) terus melanjutkan perjalanan, dimana karena terlalu lama berfoto ria, aku ketinggalan jauh. Untuk itu aku harus mempercepat langkah kaki, jalur menanjak berat aku harus terus bergerak. Sampai beberapa jauh berjalan dengan sedikit berlari mengejar ternyata memang teman teman sudah jauh meninggalkanku. Akhirnya terkejar juga mereka, yang ternyata salah satu teman p Anton Sidharta sedang bermasalah dengan jantungnya, dia harus berjalan pelan, dan sebentar sebentar berhenti. Akhirnya aku menemani dia bersama teman lain ko Asen yang sebelumnya memang menemaninya.
Tanjakan cukup terjal dan sedikit licin, walau pada akhirnya jalan tidak terlalu menanjak, menurun, menanjak, menurun. Dan sampai pada jalan yang terus menurun, disini kami bisa sedikit berlari mengejar teman teman yang memang sudah jauh meninggalkan kami.
Sampai dilokasi meeting point kami menjadi peserta terakhir. Cukup lega karena akhirnya kami bisa menemati pak Anton utuk memberikan semangat. Disini pula kami akhiri perjalanan Hash dengan makan siang bihun goreng udang buatan bu Mina yang sungguh uueenaak. Capek, lapar, hilang.
Setelah makan, kami melanjutkan perjalanan ke ekowisata hutan Mangrove Petengoran desa Gebang kecamatan Padang Cermin, kabupaten Pesawaran. Bisa ditempuh sekitar 30 menit dari kota Bandar Lampung, yang berada satu jalur dengan wisata pantai Dewi Mandapa.
RUN ke 918. Minggu, 26 Juni 2021. Lokasi Tahura Wan Abdul Rahman, Pesawaran.
Selama Pandemi Covid-19 kt baru kali ke-2 Hashing di Lokasi ini. Keindahan alam disini memang benar-benar masih asri indah alami banyak air terjun terdapat disini, salah satunya dilintasi jalur track hashing kita minggu ini. Rute longnya seperti rute-rute yang lalu melintasi sungai-sungai kecil, arter, hutan cacao dan bambu juga ada. Pokoknya sepanjang rute dipenuhi oleh spot-spot foto untuk selfie maupun groupie. Ayoo para Hasher jangan sampai tidak hashing disini yaa. Salam sehat dan bahagia selalu. Patuhi ProKes 5M. Hasher Lampung HHH semua pastinya sudah di Vaksin kan? Biar antibody tetap tinggi, Let's Go..go..go..😍N..😍N...!!!
2 comments:
very good......
very good
Post a Comment