Theme : Hari Hak Asasi Manusia Run
Kegiatan rutin yang selalu ditunggu
setiap Minggu nya adalah kegiatan luar ruang kali ini run site di Dinas Sosial
Hurun, Pesawaran. Beberapa kali komunitas Lampung Hash House Harriers
menjadikan lokasi ini sebagai run site karena rute yang dilalui sungguh
menantang dengan pemandangan yang bagus.
Dari Kota Bandar Lampung hanya sekitar 12 km menuju kearah Hanura, Pesawaran, tepatnya setelah pertigaan pantai Mutun sekitar 1 km sebelah kanan. Halamam Dinas Sosial yang cukup luas menjadi parkir dan berkumpul para member.
Tidak terlalu banyak member yang
hadir kali ini hanya sekitar 50 orang. Namun kemeriahan pagi tetap terasa,
keceriaan, candaan dan tentunya beberapa hasher yang membawa makann kecil
(roti, pisang goreng) dan es cream yang dibagikan menjadi pembuka kegiatan.
Jam 07.00 wib setelah saling sapa,
dengan diawali foto bersama, yang merupakan bagian setiap kali akan memulai run,
maka perjalanan dimulai. Tanjakan kecil menjadi awal perjalanan memasuki kebun
pisang dan kakao. Dan tanjakan lumayan terjalpun menghadang kami, meski
demikian pepohonan tinggi (melinjo, duku) membuat suasana tidak terlalu panas.
Tanjakan benar-benar panjang kali ini, mengharuskan kami untuk berjalan santai untuk mengatur nafas. Pohon pohon melindungi kami dari panas dan akar-akarnya menjadi pijakan dan pegangan untuk terus melangkah. Sesekali kami foto untuk memberikan vitamin dan semangat.
Sedikit terlihat terang disisi
kiri, yang artinya kami sudah berada dipunggungan bukit. Benar, kami sudah bisa
melihat dibalik pohon, pantai dan pulau pulau. Dan akhirnya kami berada diatas
punggung bukit yang cukup luas untuk memandang laut lepas dan pulau pulau
disekitarnya.
Lokasi ini menjadi spot yang
menarik, dan kami agak lama disini untuk mengabadikan pemandangan alam yang
sungguh luar biasa indah. Tentunya juga foto diri, bersama maupun selfie dengan
latar belakang pulau dan laut yang benar benar menakjubkan. Dengan sedkit
usaha, melakukan perjalanan luar ruang ini, kami bisa menikmati pemandangan
laut dan pulau yang ada di kabupaten Peswaran ini dari sisi dan sudut yang
berbeda dari kebanyakan orang.
Sudut pandang dan sisi yang
berbeda, akan selalu ada daya tarik baru yang membawa kedalam kepuasan dan rasa
syukur akan karya Tuhan yang telah disedikaan untuk dinikmati oleh siapapun. Setiap
waktu, setiap moment mempunyai makna tersendiri, maka nikmatilah, abadikanlah.
Perjalanan dilanjutkan dengan rute yang juga terus menanjak, namun kali ini sisi kiri masih terlihat pemandangan laut dan kanan kiri pohon pohon pisang. Tak lama kemudian kami sampai disebuah gubuk petani yang kami singgahi untuk istirahat sejenak, Tidak itu saja, disini pemandangan laut disisi yang berbeda juga terlihat indah dengan latar belakang kota Bandar Lampung di kejauhan.
Perjalanan dilanjutkan, kali ini
rute agak menurun dan sedikit tanjakan dan pohon melinjo mendominasi dikanan
maupun kiri kami, sedikit menghibur perjalanan kami, bisa mengatur nafas dan
tenaga. Ada beberapa kelompok yang mengikuti rute ini, kelompok pertama sudah
berlalu dan kami menjadi kelompok yang paling belakang.
Dan rute selanjutnya kami lalui
jalan yang sedikit menanjak dan akhirnya lebih panjang jalan yang menurun. Pohon
kakao dan melinjo masih mendominasi tanaman yang kami lalui, namun ada juga
pohon duku, durian, kemiri, pete dll. Jalan setapak yang kami lewati memang
tidak terlalu licin namun harus hati hati karena jalannya yang berlubang bekas
kendaraan roda 2 pekebun. Bisa dibayangkan rute ini akan sangat licin bila
basah karena hujan
Bertemu dengan beberapa kelompok
petani yang mengangkut kayu-kayu bakar dengan sepeda motornya. Sepertinya
mereka kerja bakti mengumpulkan kayu-kayu yang ditebang dan kering untuk
dijadikan kayu bakar.
Jalan terus menurun, bagi
beberapa hasher jalan menurun justru terasa lebih berat, dimana jalan menurun
menyebabkan beban kaki terutama lutut lebih berat dan kadang terasa sakit,
demikian juga dengan jempol kaki bila tidak menggunakan sepatu yang baik dan
tepat.
Jalan menurun kemudian kami sampai
di sungai kecil berbatu dengan airnya yang bersih. Lumayan bisa menjadi
penyegar wajah kami yang menyeka dengan air ini. Namun tidak itu saja, bisa
juga menjadi spot menarik untuk foto foto.
Perjalanan dilanjutkan sedikit
menanjak dan turun kembali sampai kami masuk ke perkampungan. Selanjutnya
melewati jalan kampung, kami menemukan beberapa petani sedang panen. Kesempatan
kami untuk eksis dengan gaya kami membantu panen namun hanyan untuk foto dan
video.
Tanjakan ternyata masih harus kami lewati lagi, dan ini benar-benar menajak, membuat kami harus sebentar sebentar berhenti untuk mengatur nafas. Namun jalan menurun melewati semak dan menurun melewati semak harus kami lalui, sebenarnya semak semak tumbuh karena kebun yang kurang perawatan.
Tidak lama kemudian kami Kembali berada
dipunggung bukit yang menandakan runsite (tempat berkumpul) sudah dekat. Dan
kami tiba di runsite, beberapa hasher sudah meninggalkan loaksi, hanya sebagian
yang masih ada.
Kali ini kami disambut dengan mi
tek tek yang super yummy buatan bu Hj Mina salah satu member yang memang ahli
masak.
No comments:
Post a Comment