"Umurmu berapa?" "Dua puluh, tiga puluh, empat puluh, lima puluh tahun". Itu jawaban yang kita berikan bila orang bertanya. "Umurku sudah kepala 4 (umur 40 tahun keatas), ternyata aku sudah tua". Sadar atau tidak, ketika umur kita sudah semakin bertambah, kita merasa semakin tua.Tua atau tidak, tergantung dari pemikiran kita, bukan tentang jumlah tetapi tentang psikis, tentang rasa, perasaan. Ketika bilang kita semakin tua, berarti kita bicara tentang jumlah umur, dan itu yang membuat kondisi badan / fisik juga jadi tua. Tua akan timbul bila pikiran (mindset) kita bicara tentang jumlah umur yang telah dilalui dari lahir hingga sekarang, dan akan semakin bertambah detik-demi detik, hari demi hari.
Bedakan bila ada orang/seseorang yang sudah berumur 40 tahun dipanggil bapak, mas, om, pakde, paman atau bahkan dipanggil kakek. Mana yang lebih (kelihatan) tua secara fisik. Panggilan secara langsung atau tidak telah memberikan mindset secara fisik tua. Ada orang yang senang dipanggil bapak, tetapi juga ada yang senang dipanggil mas dengan umur yang sama, atau bahkan dipanggil namanya langsung oleh orang yang lebih muda. "Pak Hendro, mas Hendro, Hendro". Pak, Mas, Om, Pakde, Kakek adalah panggilan karena status, bukan karena melulu umur yang lebih tua (jumlah umur).
Menghitung jumlah umur akan membuat kita merasa tua, sebaliknya ketika kita tidak menghitung jumlah umur maka kita tidak akan merasa tua. Tidak menghitungpun jumlah umur akan selalu bertambah, biarkan jumlah itu terus bertambah tanpa kita pikirkan dan pendam dalam mindset kita.
No comments:
Post a Comment