Sunday, December 19, 2021

LHHH RUN 938, 19 DESEMBER 2021, KEBUN KO FINTONI TIRTAYASA

Pagi ini langit cukup cerah mesti sedikit awan menyelimuti. Tujuan kami adalah kebun ko Fintoni di Tirtayasa, sebagai meet point yang ditentukan oleh team hare. Tidak jauh dari pusat kota Bandar Lampung yang sudah beberapa kali menjadi pilihan rute kegiatan rutin komunitas Lampung Hash. Selain lokasinya yang sejuk dengan banyak pohon juga tempatnya yang tinggi sehingga pemandangan indah kota Bandar Lampung bisa dinikmati dari tempat ini. 

Daya tarik pertama teman teman adalah pohon  durian dengan buahnya yang hanya setinggi 50 cm dr tanah.  Memang kebun ini banyak ditumbuhi tanaman durian, alpukat, jambu, dll yang menjadi tempat favorit pemiliknya untuk istirahat dari rutinitas harian. 

Foto bersama menjadi pembuka sebelum perjalanan dimulai, tepat jam 07.00 wib dengan peserta sekitar 60 orang. Beberapa teman tidak bisa hadir karena sedang melakukan perjalanan hash di Deli Serdang Sumatera Utara untuk meramaikan aniversary 30th Deli Hash. 

Seperti biasa rute short, medium dan long menjadi pilihan masing masing peserta untuk memilih sesuai kemampuan dan kondisi fisik. Dimana rute rute tersebut siap ditemani oleh team hare dimana 2 hari sebelumnya telah melakukan hare / survey dan menaburkan potongan kertas sebagai penanda jalur yang benar. 

Rute long menjadi pilihanku, memasuki area semak belukar dan menyeberangi sungai serta sawah yang segera ditanami merupakan jalur yang harus dilewati. Bertemu penduduk setempat, petani yang sedang bercocok tanam juga bagian hal yang menyenangkan bisa menyapa mereka diantara kesibukan pagi.

Rute selanjutnya bisa diduga, tanjakan yang cukup tajam, meski demikian kebun jagung yang sedang tumbuh subur dan tentunya candaan, gurauan, teman-teman menjadi energy yang sedikit meringankan perjalanan ini. "Menges" istilah yang biasa kami gunakan untuk mendefinisikan bila rute menanjak dan nafas tersengal dan sebentar-sebentar harus istirahat sejenak untuk kembali mengatur nafas. Tetapi kali ini teman-teman bisa melalui rute ini dengan sukses, walau ada beberapa teman yang harus pusing karena kelelahan, namun istirahat sebentar dan tentunya vitamin F (Foto) menambah stamina, apalagi pemandangan indah yang membentang. 

Istirahat sebentar, perjalanan dilanjutkan dengan rute yang mendatar sedikit menanjak mengelilingi bukit (biasanya rute naik bukit ini juga dilewati), justru dari ketinggian bukit ini sebenanrnya pemandangan bisa dilihat lebih luas dan bagus. Dan dipersimpangan, kelompok dibagi 2, rute long berbelok kiri sedang rute short kearah kanan. Kami tetap melewati rute long dengan memberikan pilihan pemandangan hamparan hijau rumput dengan tanaman alpukat yang baru ditanam.

Tanjakan kembali kami lalui, meski tidak terjal namun tanjakannya cukup panjang dengan jalan setapak diantara semak belukar. Beberapa teman sebenarnya sudah merasa kelelahan, namun dukungan dari teman yang lainnya untuk menghibur, memberi semangat dan tetntunya foto-foto menjadi kekuatan yang bisa membantu untuk terus melangkah. Kadang lelah, capek, haus, keringat, seperti hendak menghentikan langkah maju kami, tetapi dukungan, semangat, bantuan, teman perjalanan mengalahkan itu semua dan tetap melangkah mengikuti rute.

Lelah, capek, haus, gerah,pusing,  terpeleset, jatuh, tergores, terluka, gatal, merupakan konsekuensi setiap kegiatan hash dan disadari itu setiap kali melakukan perjalanan, namun apakah itu menghentikan untuk berhenti berkegiatan? Disini bisa dilihat bahwa sesuatu yang dilakukan dengan hobby, kecintaan, suka hati, senang hati resiko diatas tidak menjadi halangan. Tentunya kesamaan hobby dibentuk dalam komunitas yang dipenuhi dengan rasa persahabatan tanpa memandang ras, suku, agama, status sosial, umur, toleransi menjadi kekuatan untuk bersama mendapatkan hasil yang diharapkan, diinginkan. Fun (kesenangan, hobby, kegembiraan, rekreasi), Fitness (kebugaran, kesehatan jiwa dan raga), Friendship (pertemanan, persahabatan, persaudaraan) menjadi roh dalam setiap tindak dan langkah komunitas LHHH. 

Setiap tanjakan pasti ada turunan, itu salah satu gurauan, setiap kami melewati tanjakan untuk sekedar menghibur, dan tiba di puncak bukit ada rumah dulunya ada yang menunggu, sempat kami ambil kelapa muda ditempat ini, namun kali ini sudah ditinggalkan pemiliknya. Jalan menurun akhirnya kembali memberikan semangat, seperti HP yang baru di charge, melewati pinggiran bukit dengan jurang disebelah kanan namun banyak pohon sehingga aman kami lintasi. Di tempat ini juga bagus untuk jadi spot foto apalagi video, tempat asri dengan tanaman hutan.

Jalan terus menurun melewati kebun pala, kemiri, dan sesekali bau jengkol karena memang ditemukan beberapa pohon jengkol. Kebun pisang, jagung juga dominan dalam rute ini, kebun jagung yang hijau juga tak luput menjadi spot menarik foto dan video. Dari tempat ini juga bisa disaksikan pinggiran kota Bandar Lampung serta lokasi perindustrian.

Sampai di meet point kami disambut dengan makan siang, yang kali ini dari Mi 21, Bihun ayam yang makyuus.













No comments: