SPECIAL RUN
DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA 77
Merayakan hari kemerdekaan bagi setiap orang atau komunitas bisa bermacam-macam caranya, kami komunitas Lampung Hash House Harriers memiliki cara tersendiri. Diawali dengan short run yang hanya menempuh jarak sekitar 3 km, dan dilanjutkan dengan upacara pengibaran bendera merah putih.
Pagi langit tidak terlalu cerah,
langit berawan tipis dengan warna biru dibeberapa bagian, hasher yang hadir
cukup banyak namun tidak semua hadir karena memiliki acara sendiri, upacara
atau kegiatan lain yang berhubungan dengan peringatan hari kemerdekaan.
Dimulai dengan foto bersama, dilanjutkan dengan jalan bersama menuju rute yang telah ditetapkan. Sebagian memilih rute suka-suka, namun Sebagian besar memilih rute short yang dipandu oleh hasher senior pak Hadi yang memang hapal dengan rute ini.
Rute licin dan menanjak namun
tidak terlalu terjal, dan tentunya udara segar perbukitan membawa kita pada
suasana yang menyenangkan. Tidak terasa tanjakan yang meski tidak terjal namun
panjang. Melewati kebun pisang, kakao, kopi, karet yang rindang serta guyonan
para hasher sungguh membuat suasana yang menyenangkan. Guyonan, candaan, cerita
lucu memang menjadi vitamin penambah energi dan tentunya foto foto juga
memberikan energi positif.
Beberapa bagian rute memang
basah, becek, licin hasher mesti berhati hati agar tidak terpeleset atau
terjatuh. Namun kepedulian untuk saling menjaga, membantu maka semua bisa
berjalan dengan baik, dan sampai pada rute jalan berbatu yang merupakan jalan
menuju ke observatorium (teropong bintang) yang sedianya dibangun namun entah alasan
apa sehingga tidak atau belum dilanjutkan.
Memang rute yang kami lewati short run atau sekitar 3 km sehingga dalam waktu 1- 1 ½ jam kami sudah sampai di meet point di villa pak Hadi, diisini disambut dengan kelapa muda yang sungguh menyegarkan.
Dan kegiatan utama Upacara
bendera dalam rangka HUT RI 77 kami laksanakan setelah sejenak istirahat. Upacara
sebagai penghormatan kepada perjuangan para pahlawan dalam memerdekakan negara
tercinta dari penjajahan negara lain.
Upacara sederhana namun hikmad
dipimpin oleh pak Hartono sebagai Inspektur upacara sungguh sungguh membawa
kami kedalam rasa syukur tinggal dan menjadi bagian warga negara Indonesia yang
kaya dengan sumber daya alam, budaya, adat istiadat. Setiap tahapan upacara
(Pengibaran bendera, Pancasila, Proklamasi, doa) kami ikuti dengan hikmad dan
tenang.
Akhir dari upacara bendera kami nyanyikan beberapa lagu perjuangan yang tidak kalah heroic. Lagu-lagu perjuangan yang hampir semua hapal dan menyanyikannya dengan penuh semangat. Pakaian merah yang kami gunakan juga menambah kekuatan, energi dalam kegiatan upacara ini.
Kegiatan selanjutnya dan menjadi
tradisi masyarakat Indonesia setiap kali peringatan kemerdekaan adalah perlombaan.
Banyak macam, ragam, kreatif dari setiap daerah, kelompok lomba lomba yang akan
diadakan, dari yang sederhana, lucu, maupun yang menguras tenaga, yang tujuan
utamnya adalah hiburan, kegembiraan, kebersamaan. LHHH kali ini mengadakan beberapa
lomba, diantarnya joget balon yang sungguh mengurah energy penonton yang
tertawa sampai mengeluarkan air mata dan perut yang dikocok karena memang lucu.
Lomba memindahkan terong, tak
kalah seru, terlihat mudah, namun ketika melakukan sendiri bila tidak dilakukan
dengan kompak maka akan jatuh, gagal dan harus diulang. Lomba memakaikan celana
denga mata tertutup juga menarik dan lucu. Lomba membuat rujak manis (lotis) hampir semua
peserta perempuan, hanya 1 orang laki-laki. Tapi tampaknya dengan penuh
keyakinan akan bisa mengalahkan team lain. Kekompakan dibutuhkan, waktu 7 menit
yang diberikan memaksa peserta harus bekerja cepat, nguleg bumbu, mengupas
buah, plating dan tentunya membersihkan meja. Juri kali ini bu Hj Mina, yang merupakan
chef LHHH memberikan nilai tertinggi kepada team bapak sebagai pemenang.
Sebagai penutup kegiatan kali ini
adalah lomba kesimbangan meniti kayu (pohon) pinang diatas air kolam. Ternyata
tidak semudah yang dilihat di tv, youtube, ketika dilakukan ternyata
benar-benar membutuhkan keseimbangan penuh. Factor kayu basah, goyang menjadi
tantangan yang harus ditaklukan disamping tubuh peserta lomba yang harus dijaga
juga keseimbangannya. Hanya 2 orang yang bisa mencapai ujung dan hanya 1 orang
yang bisa sampai ke ujung pohon dan Kembali lagi.
Keseruan hari ini juga dibarengi
dengan hidangan yang telah disediakan, bakso + tahu, nasi bakar, es cream,
empek-empek yang memanjakan perut kami. Dan sebagai penutup kami juga diberi
oleh-oleh buah kedondong yang besar-besar dan beberapa buah alpukat oleh pak
Hadi.
Dirgahayu Republik Indonesia 77
Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat