Monday, August 08, 2022

LHHH 971, 7 AGUSTUS 2022, VILLA PAK HADI, SUKAHARUM

JUNGLE DAY RUN

Pagi ini cuaca cerah, warna biru menguasai langit, hanya sedikit awan yang terlihat diangkasa. Suasana ini sama dengan para hasher yang hadir, ceria di Minggu pertama bulan Agustus ini, dalam kegiatan yang selalu dinanti. Setiap orang berharap untuk sehat jasmani maupun rohani, dan kegiatan luar ruang yang kami geluti menjadi salah satu cara sederhana untuk memenuhi harapan tersebut.

Banyak hasher yang hadir kali ini, meet point Vila Suka Harum, vila pak Hadi memang menjadi salah satu favorit teman-teman hasher, rute yang bervariasi yang menantang dan juga disekitarnya bisa ditemukan beberapa tempat wisata, diantaranya, Taman Gita persada Kupu-kupu, Taman Rusa, Lengkung Langit 2, Lembah durian, Taman Lubuk Helau dan masih banyak lagi lainnya.

Vila Suka Harum sendiri memiliki banyak fasilitas, penginapan, kolam renang, ruang meeting indoor maupun outdoor, kolam ikan dll yang bisa di sewa untuk kelompok maupun pribadi. Tempatnya nyaman, lokasi diketinggian menjadikan tempat ini sejuk, apalagi banyak tumbuh pepohonan.

Run dimulai sekitar jam 07.15 wib setelah sesi foto bersama sebagai dokumentasi. Dan seperti biasa, menjadi pilihan bagi para hasher menyesuaikan kemampuan fisik untuk mengikuti rute short, long, atau suka suka.

Untuk yang mengambil pilihan rute suka-suka, melalui jalan beraspal menurun, dan ke jalan Wan Abdul Rahman menuju beberapa lokasi wisata yaitu Umbul Helau, sebuah tempat wisata buatan yang banyak dikunjungi wisatawan. Dilokasi ini menawarkan spot foto dengan latar belakang podokan, bunga bunga, dll.

Sedang beberapa hasher memilih rute short, yaitu menyusuri jalan-jalan kampung disekitaran vila Suka Harum, meski short rute, namun jalan juga menanjak, rute ini juga menuju kebeberapa lokasi wisata Taman Kupu-kupu, Taman Rusa, Lengkung langit, hanya saja melewati sisi lain kampung Suka Harum melewati jalan beraspal, jalan berbatu dan kebun karet, kebun kakao, kebun pisang.

Tentunya banyak yang memilih long rute, bahkan beberapa hasher yang biasa memilih medium atau short rute juga tertarik untuk mencoba rute ini. Melewati kebun karet, kebun pisang, kebun kakao menjadi daya tarik tersendiri. Jalan setapak yang basah dan licin tidak menyurutkan semangat untuk menikmati perjalanan diiringi gurauan, candaan dan tentunya foto foto.

Mesti berhati-hati melewati rute ini, jalan basah dan licin, agar tidak terpeleset maupun terjatuh. Uluran tangan hasher selalu terbuka untuk saling membantu bila ada yang kesulitan dalam perjalanan. Bersama melakukan kegiatan luar ruang hakikatnya ada saling membantu, saling peduli, saling respek, saling perhatian. Resiko tiap orang menjadi tanggung jawab bersama, karena kegiatan ini memang penuh resiko yang menghadang, terpeleset, terjatuh, luka, dehidrasi, kelelahan atau pingsan. Hal ini bisa diantisipasi atau diminimalisir dengan berbagai cara, diantaranya tiap hasher harus tahu kelemahan atau kekuatan fisiknya (tidak memaksakan diri), pengalaman atau pengetahuan tentang perjalanan luar ruang, dll.

Rute long kali ini sungguh membuat kami beberapa kali istirahat untuk mengatur nafas, tanjakan yang panjang membuat kami terasa “menges”, beberapa hasher harus mengambil rute yang lebih pendek (potong kompas), ini tentunya mesti diperhatikan setiap hasher untuk mengukur diri sendiri.

Mengulurkan tangan, memberi semangat cara yang bisa digunakan untuk menyalurkan energi positif memberikan kekuatan untuk terus melangkah. Kali ini juga terlihat hasher yang kelelahan karena tanjakan yang panjang, namun uluran tangan untuk membantu menarik atau setidaknya memberikan keyakinan bahwa perjalanan ini tetap bersama tidak akan meninggalkan ketika kelelahan.

Rute menanjak diakhiri sesampainya dipertigaan jalan berbatu menuju ke obsevatorium (teropong bintang). Sebenarnya didaerah ini digagas oleh pemerintah daerah sebuah proyek pembangunan Kawasan teropong bintang atau observatorium Astronomi Institut Teknologi Sumatera (Itera) di Kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Wan Abdul Rahman namun dihentikan pekerjaannya. Jalan sudah dibuat, jembatan sudah dibangun, namun semua terbengkalai, hanya dimanfaatkan oleh komunitas sepeda gunung, motor trail sebagai  rute kegiatan mereka.

Melewati jalan berbatu yang mudah lepas juga mengharuskan hasher untuk ektra hati-hati, terpelesat, terjatuh berarti luka terbuka akan dialami. Disini bisa menjadi spot menarik untuk foto-foto, beberapa lokasi bisa melihat kota Bandarlampung dari kejauhan. Matahari bersinar terik, membuat tubuh ini basah bercucuran keringat.

Jalan berbatu lepas benar-benar membuat kaki terasa lelah, panas, beberapa kali menginjak batu terpelesat kecil namun tidak sampai terjatuh. Hanya bisa membayangkan bila tidak memakai sepatu yang baik, hal ini akan terasa menyakitkan, atau bisa membuat sepatu terkoyak.

Kembali masuk kedalam jalur setapak dikebun pisang, kopi, kakao yang rindang, juga menurun, dan angin semilir yang melintas menjadikan perjalanan ini sedikit mengurangi kekelahan. Disini saya hanya berdua dengan hasher yang menurutku cukup Tangguh, hasher senior yang umurnya sudah 72 tahun.

Oh ya, rute ini sebenarnya akan lebih menarik lagi bila saat musim durian atau duku, karena Kawasan ini merupakan salah satu penghasil durian dan duku  di Lampung. Akan banyak ditemukan penduduk yang membawa durian dan bisa dibeli dengan harga murah.

Menjadi perserta terakhir sampai di meet point karena menjadi tanggung jawab secara tidak tertulis bagi siapapun (hasher) untuk selalu memastikan setiap orang yang berada di rombongan sampai di meet point denga naman dan selamat, atau istilahnya sebagai sweeper, memastikan tidak ada lagi hasher yang tertinggal.

Sambil menikmati bubur ayam, obrolan masih terus berlanjut  diiringi nyanyian oleh hasher, sebelum beberapa orang pamit untuk pulang dan berharap minggu depan selalu sehat untuk bertemu, beraktifitas bersama ditempat yang lain. 

 








 

No comments: