JUNGLE DAY RUN
Pagi ini cuaca cerah, warna biru
menguasai langit, hanya sedikit awan yang terlihat diangkasa. Suasana ini sama
dengan para hasher yang hadir, ceria di Minggu pertama bulan Agustus ini, dalam
kegiatan yang selalu dinanti. Setiap orang berharap untuk sehat jasmani maupun
rohani, dan kegiatan luar ruang yang kami geluti menjadi
salah satu cara
sederhana untuk memenuhi harapan tersebut.
Banyak hasher yang hadir kali ini, meet point Vila Suka Harum, vila pak Hadi memang menjadi salah satu favorit teman-teman hasher, rute yang bervariasi yang menantang dan juga disekitarnya bisa ditemukan beberapa tempat wisata, diantaranya, Taman Gita persada Kupu-kupu, Taman Rusa, Lengkung Langit 2, Lembah durian, Taman Lubuk Helau dan masih banyak lagi lainnya.
Vila Suka Harum sendiri memiliki
banyak fasilitas, penginapan, kolam renang, ruang meeting indoor maupun
outdoor, kolam ikan dll yang bisa di sewa untuk kelompok maupun pribadi. Tempatnya
nyaman, lokasi diketinggian menjadikan tempat ini sejuk, apalagi banyak tumbuh
pepohonan.
Run dimulai sekitar jam 07.15 wib
setelah sesi foto bersama sebagai dokumentasi. Dan seperti biasa, menjadi
pilihan bagi para hasher menyesuaikan kemampuan fisik untuk mengikuti rute
short, long, atau suka suka.
Untuk yang mengambil pilihan rute suka-suka, melalui jalan beraspal menurun, dan ke jalan Wan Abdul Rahman menuju beberapa lokasi wisata yaitu Umbul Helau, sebuah tempat wisata buatan yang banyak dikunjungi wisatawan. Dilokasi ini menawarkan spot foto dengan latar belakang podokan, bunga bunga, dll.
Sedang beberapa hasher memilih rute
short, yaitu menyusuri jalan-jalan kampung disekitaran vila Suka Harum, meski short
rute, namun jalan juga menanjak, rute ini juga menuju kebeberapa lokasi wisata
Taman Kupu-kupu, Taman Rusa, Lengkung langit, hanya saja melewati sisi lain
kampung Suka Harum melewati jalan beraspal, jalan berbatu dan kebun karet,
kebun kakao, kebun pisang.
Tentunya banyak yang memilih long rute, bahkan beberapa hasher yang biasa memilih medium atau short rute juga tertarik untuk mencoba rute ini. Melewati kebun karet, kebun pisang, kebun kakao menjadi daya tarik tersendiri. Jalan setapak yang basah dan licin tidak menyurutkan semangat untuk menikmati perjalanan diiringi gurauan, candaan dan tentunya foto foto.
Mesti berhati-hati melewati rute ini,
jalan basah dan licin, agar tidak terpeleset maupun terjatuh. Uluran tangan
hasher selalu terbuka untuk saling membantu bila ada yang kesulitan dalam
perjalanan. Bersama melakukan kegiatan luar ruang hakikatnya ada saling
membantu, saling peduli, saling respek, saling perhatian. Resiko tiap orang menjadi
tanggung jawab bersama, karena kegiatan ini memang penuh resiko yang menghadang,
terpeleset, terjatuh, luka, dehidrasi, kelelahan atau pingsan. Hal ini bisa
diantisipasi atau diminimalisir dengan berbagai cara, diantaranya tiap hasher
harus tahu kelemahan atau kekuatan fisiknya (tidak memaksakan diri), pengalaman
atau pengetahuan tentang perjalanan luar ruang, dll.
Rute long kali ini sungguh membuat
kami beberapa kali istirahat untuk mengatur nafas, tanjakan yang panjang
membuat kami terasa “menges”, beberapa hasher harus mengambil rute yang lebih
pendek (potong kompas), ini tentunya mesti diperhatikan setiap hasher untuk mengukur
diri sendiri.
Mengulurkan tangan, memberi semangat
cara yang bisa digunakan untuk menyalurkan energi positif memberikan kekuatan
untuk terus melangkah. Kali ini juga terlihat hasher yang kelelahan karena
tanjakan yang panjang, namun uluran tangan untuk membantu menarik atau
setidaknya memberikan keyakinan bahwa perjalanan ini tetap bersama tidak akan
meninggalkan ketika kelelahan.
Rute menanjak diakhiri sesampainya
dipertigaan jalan berbatu menuju ke obsevatorium (teropong bintang). Sebenarnya
didaerah ini digagas oleh pemerintah daerah sebuah proyek pembangunan Kawasan teropong
bintang atau observatorium Astronomi Institut Teknologi Sumatera (Itera) di Kawasan
Taman Hutan Rakyat (Tahura) Wan Abdul Rahman namun dihentikan pekerjaannya.
Jalan sudah dibuat, jembatan sudah dibangun, namun semua terbengkalai, hanya
dimanfaatkan oleh komunitas sepeda gunung, motor trail sebagai rute kegiatan mereka.
Melewati jalan berbatu yang mudah
lepas juga mengharuskan hasher untuk ektra hati-hati, terpelesat, terjatuh
berarti luka terbuka akan dialami. Disini bisa menjadi spot menarik untuk
foto-foto, beberapa lokasi bisa melihat kota Bandarlampung dari kejauhan.
Matahari bersinar terik, membuat tubuh ini basah bercucuran keringat.
Jalan berbatu lepas benar-benar
membuat kaki terasa lelah, panas, beberapa kali menginjak batu terpelesat kecil
namun tidak sampai terjatuh. Hanya bisa membayangkan bila tidak memakai sepatu
yang baik, hal ini akan terasa menyakitkan, atau bisa membuat sepatu terkoyak.
Kembali masuk kedalam jalur setapak dikebun pisang, kopi, kakao yang rindang, juga menurun, dan angin semilir yang melintas menjadikan perjalanan ini sedikit mengurangi kekelahan. Disini saya hanya berdua dengan hasher yang menurutku cukup Tangguh, hasher senior yang umurnya sudah 72 tahun.
Oh ya, rute ini sebenarnya akan
lebih menarik lagi bila saat musim durian atau duku, karena Kawasan ini
merupakan salah satu penghasil durian dan duku di Lampung. Akan banyak ditemukan penduduk
yang membawa durian dan bisa dibeli dengan harga murah.
Menjadi perserta terakhir sampai
di meet point karena menjadi tanggung jawab secara tidak tertulis bagi siapapun
(hasher) untuk selalu memastikan setiap orang yang berada di rombongan sampai
di meet point denga naman dan selamat, atau istilahnya sebagai sweeper, memastikan
tidak ada lagi hasher yang tertinggal.
Sambil menikmati bubur ayam, obrolan masih terus berlanjut diiringi nyanyian oleh hasher, sebelum beberapa orang pamit untuk pulang dan berharap minggu depan selalu sehat untuk bertemu, beraktifitas bersama ditempat yang lain.
No comments:
Post a Comment