Wednesday, May 16, 2018

TANJUNG PINANG PART 1




Pulau pulau kecil di Batam
Bandara Hang Nadim Batam

Mendarat di bandara Hang Nadim Batam kami dijemput oleh bu Liliana bersama suami dan kedua anaknya. Menyenangkan berkenalan dengan keluarga ini, keluarga muda yang sudah lama tinggal di Batam dari asal mereka Solo. Sebelum kami diantar ke pelabuhan penyeberangan Ferry Telaga Punggur Batam untuk menyeberang ke pelabuhan Ferry Sri Bintan Pura Tanjungbintang kami makan sambil bercengkerama dengan keluarga ceria ini.
Loket tiket ferry penyeberangan
Di pelabuhan Ferry Telaga Punggur, kami membeli tiket penyeberangan dengan harga tertulis Rp. 52.000, tetapi di tiket tertulis Rp. 57.000 per orang. Tidak terlalu lama untuk mengantri, karena keberangkatan kapal penyeberangan hanya berselang 30 menit. Tidak terlalu banyak penumpang yang akan menyeberang, hanya terisi 40 persen dari kapasitas kapal.

Penyeberangan antar pulau ini cukup menarik karena melewati beberapa pulau kecil, penambangan minyak lepas pantai. Kapal ferry (oceanna 2) yang kami tumpangi cukup bagus, bersih dan cepat, penyeberangan bisa ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam.
Ferry antar pulau

Di pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang kami dijemput oleh Yuan bersama suami dan anaknya. Berkeliling di kota Tanjungpinang mampir ke rumah Yuan dan ngopi ditepi laut di kedai Tepi Laut sambil menunggu sunset. Tetapi sunset yang kami tunggu tertutup awan, sehingga berencana mencari tempat lain yang mungkin lebih bagus.





Sunset dari jembatan Dompak
Kami pergi ke salah satu ikon kota Tanjungpinang yaitu jembatan Dompak yang memiliki panjang 1,5 Km, dengan lebar 14 meter ( 4 lajur). Jembatan yang menghubungkan pulau Dompak dan Tanjungpinang ini sangat megah dan menjadi ikon baru bagi masyarakat Tanjungpinang. Setiap sore banyak anak muda menjadikan jembatan Dompak tempat nongkrong, bercengkerama dengan temannya sambil menikmati sunset yang begitu indah. Dan bagi wisatawan bagus juga tempat ini untuk mengabadikannya dalam kenangan foto dan cerita. Dibeberapa tempat juga sudah ada pedagang (café jalanan) yang menyediakan minuman maupun makanan ringan sambil duduk santai.

Gonggong siap masak
Setelah kami check in hotel, kami membersihkan diri dan lanjut menelusuri kota Tanjungpinang yang memang indah dimalam hari, apalagi malam minggu. Dan dalam kesempatan ini kami makan di lokasi Laman Boenda, banyak menu yang disajikan sate padang, seafood dan andalan serta mejadi favorit khas  daerah ini adalah olahan gonggong (siput laut) yang konon di Tanjungpinang olahan masakan ini yang paling lezat. Gonggong banyak disajikan dalam menu gonggong tumis, gonggong saus tiram, gonggong sate, gonggong pedas manis, gonggong rebus dan sambal jeruk, tinggal pilih menu sesuai selera.

Laman Boenda
Menikmati malam bersama keluarga di sekitar gedung gonggong yang lokasinya ditepi laut menjadi hiburan bagi masyarakat Tanjungpinang. Area yang cukup luas, bersih dan tertata menjadikan malam semakin indah dengan lampu yang menyinari gedung Gonggong yang selalu berubah. Sebuat tempat favorit bagi keluarga di Tanjungpinang untuk menghabiskan malam sambil bersosialisasi.

No comments: