Pulau pulau kecil di Batam |
Bandara Hang Nadim Batam |
Mendarat di bandara Hang Nadim
Batam kami dijemput oleh bu Liliana bersama suami dan kedua anaknya.
Menyenangkan berkenalan dengan keluarga ini, keluarga muda yang sudah lama
tinggal di Batam dari asal mereka Solo. Sebelum kami diantar ke pelabuhan penyeberangan Ferry Telaga Punggur Batam untuk menyeberang ke pelabuhan Ferry Sri Bintan Pura Tanjungbintang kami makan sambil bercengkerama dengan keluarga ceria ini.
Loket tiket ferry penyeberangan |
Di pelabuhan Ferry Telaga Punggur,
kami membeli tiket penyeberangan dengan harga tertulis Rp. 52.000, tetapi di
tiket tertulis Rp. 57.000 per orang. Tidak terlalu lama untuk mengantri, karena
keberangkatan kapal penyeberangan hanya berselang 30 menit. Tidak terlalu
banyak penumpang yang akan menyeberang, hanya terisi 40 persen dari kapasitas
kapal.
Penyeberangan antar pulau ini
cukup menarik karena melewati beberapa pulau kecil, penambangan minyak lepas
pantai. Kapal ferry (oceanna 2) yang kami tumpangi cukup bagus, bersih dan
cepat, penyeberangan bisa ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam.
Ferry antar pulau |
Di pelabuhan Sri Bintan Pura
Tanjungpinang kami dijemput oleh Yuan bersama suami dan anaknya. Berkeliling di
kota Tanjungpinang mampir ke rumah Yuan dan ngopi ditepi laut di kedai Tepi
Laut sambil menunggu sunset. Tetapi sunset yang kami tunggu tertutup awan, sehingga
berencana mencari tempat lain yang mungkin lebih bagus.
Sunset dari jembatan Dompak |
Kami pergi ke salah satu ikon
kota Tanjungpinang yaitu jembatan Dompak yang memiliki panjang 1,5 Km, dengan
lebar 14 meter ( 4 lajur). Jembatan yang menghubungkan pulau Dompak dan
Tanjungpinang ini sangat megah dan menjadi ikon baru bagi masyarakat
Tanjungpinang. Setiap sore banyak anak muda menjadikan jembatan Dompak tempat
nongkrong, bercengkerama dengan temannya sambil menikmati sunset yang begitu
indah. Dan bagi wisatawan bagus juga tempat ini untuk mengabadikannya dalam
kenangan foto dan cerita. Dibeberapa tempat juga sudah ada pedagang (café
jalanan) yang menyediakan minuman maupun makanan ringan sambil duduk santai.
Gonggong siap masak |
Setelah kami check in hotel, kami
membersihkan diri dan lanjut menelusuri kota Tanjungpinang yang memang indah
dimalam hari, apalagi malam minggu. Dan dalam kesempatan ini kami makan di
lokasi Laman Boenda, banyak menu yang disajikan sate padang, seafood dan
andalan serta mejadi favorit khas daerah
ini adalah olahan gonggong (siput laut) yang konon di Tanjungpinang olahan
masakan ini yang paling lezat. Gonggong banyak disajikan dalam menu gonggong
tumis, gonggong saus tiram, gonggong sate, gonggong pedas manis, gonggong rebus
dan sambal jeruk, tinggal pilih menu sesuai selera.
Laman Boenda |
Menikmati malam bersama keluarga
di sekitar gedung gonggong yang lokasinya ditepi laut menjadi hiburan bagi
masyarakat Tanjungpinang. Area yang cukup luas, bersih dan tertata menjadikan
malam semakin indah dengan lampu yang menyinari gedung Gonggong yang selalu
berubah. Sebuat tempat favorit bagi keluarga di Tanjungpinang untuk
menghabiskan malam sambil bersosialisasi.
No comments:
Post a Comment