Matahari terbit dilihat dari Puncak B29 |
Gunung Bromo dan lautan pasir |
Perjalanan dari rumah (Senduro) hanya ditempuh sekitar 1 jam
dengan menggunakan kendaraan roda 2 atau roda 4, jalanan yang menanjak dan
berliku. Saat ini akses sudah lebih mudah, ingat waktu pertama kali ke Gn.
Bromo sekitar tahu 1985, dengan jalur ini harus ditempuh seharian jalan kaki, fisik yang baik harus juga disiapkan karena medannya yang menanjak. Sepanjang perjalanan dari rumah ke Puncak B29 bisa menikmati pemandangan alam yang
indah (hutan rimba, kebun sayur dan bukit bukit).
Bila menggunakan kendaraan roda 2, langsung menuju
puncak B29, tetapi bila menggunakan kendaraan roda 4 harus berhenti di rest
area yang telah disiapkan dan berganti dengan kendaraan roda 2 (ojek) dengan
tarif Rp. 50.000 – Rp. 80.000 PP tergantung
negonya. Untuk pengendara harus hati hati karena medannya yang menanjak dan
beberapa tempat kiri atau kanan kita adalah jurang.
Kami sampai di puncak B29 jam 06.00 wib, tidak bisa
menikmati sunrise, disamping cuaca agak mendung, juga matahari sudah terbit.
Tetapi pemandangannya yang disuguhkan alam Gn. Bromo memang menakjubkan, benar
benar menakjubkan. Awan menyelimuti gn. Bromo dan lautan pasirnya yang luas.
Pesona lautan pasir dengan latar belakang Gn. Bromo, Gn. Batok dan jauh
dibelakang Gn. Arjuno disisi barat, sedang disisi selatan Gn. Semeru dengan
puncak Mahamerunya juga kelihatan megah dan agung seta disisi timur Gn.
Lemongan dan Gn. Argopuro (kab. Probolinggo), disisi utara kelihatan desa
Sukapura yang merupakan akses termudah menuju Gn Bromo melalui Probolinggo.
Aliran awan yang mulai menghilang perlahan seperti mengalir
dibibir jurang membuat suasana magis, sangat indah. Setiap kali saya kesini
selalu menemukan keindahan yang terus berganti tak pernah kehilangan pesonanya,
tak pernah kehilangan daya tariknya untuk menikamati kebesaran karya Tuhan.
Alam yang harus dipelihara dan dimanfaatkan dengan bijak oleh manusia. Karena
dengan demikian manusia juga yang akan menikmatinya, kelestariannya. Salah
satunya adalah menjadi obyek wisata alam (pemandangan), wisata religi (Kasada),
wisata Edukasi, maupun pengolahan tanah untuk bercocok tanaman sayur. Dengan
kesuburan tanah yang baik dan pengolahan yang baik maka akan didapatkan hasil
yang baik pula.
Puncak B29 berada diketinggian sekitar 3000 Mdpl, jadi tidak
heran kalau tempat ini udaranya dingin dan selalu berkabut. Dan kalau kita mau
menjelajah lebih jauh bisa juga ke puncak B30 puncak yang lebih tinggi lagi di
sebelah barat laut dari puncak B29. Di puncak B30 ini terdapat Pura kecil yang
biasa dipakai/tempat doa bagi saudara kita yang beragama Hindu Tengger. Dari
tempat ini bisa dilihat lebih jelas puncak Gn. Semeru dan desa Sukapura. Dan
merupakan perbatasan kab. Lumajang dan kab. Probolinggo. Agak jarang wisatawan
kesini disamping jalannya menanjak dan sempit juga bagi sebagian orang sampai
di puncak B29 sudah bisa menikmati Gn. Bromo dan sekitarnya.
Ladang Sayur |