Friday, June 20, 2025

KETIKA PESTA MANTEN MENJADI CERMIN KEHANGATAN SOSIAL

Dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia, undangan pesta manten bukanlah hal yang asing. Setiap tahun, khususnya di musim-musim tertentu seperti setelah Lebaran atau akhir tahun, kita bisa menerima lebih dari satu undangan dalam sebulan. Menariknya, meskipun mungkin sibuk atau harus menempuh perjalanan cukup jauh, banyak dari kita tetap merasa antusias untuk hadir. Kenapa? Karena menghadiri pesta manten itu menyenangkan, lebih dari sekadar kewajiban sosial.

Suasana yang Penuh Kehangatan

Pesta manten di Indonesia bukan hanya soal ijab kabul atau resepsi. Ia adalah sebuah perayaan penuh warna yang melibatkan banyak orang, mulai dari keluarga, sahabat, tetangga, hingga rekan kerja. Suasananya meriah dan penuh kegembiraan. Musik tradisional atau modern mengiringi langkah para tamu, senyum tersungging di mana-mana, dan aroma masakan khas hajatan menggoda dari kejauhan.

Bagi sebagian orang, terutama yang sudah jarang bersosialisasi karena kesibukan atau rutinitas, menghadiri pesta manten menjadi semacam “pelarian sosial” yang sehat. Ada interaksi nyata, sapaan hangat, dan perasaan diterima di tengah keramaian.

Ajang Silaturahmi dan Reuni Kecil

Salah satu hal paling menyenangkan dari menghadiri pesta pernikahan adalah kesempatan untuk bertemu kembali dengan orang-orang lama. Teman sekolah, sepupu jauh, bahkan tetangga masa kecil kadang muncul di tengah kerumunan. Dari satu undangan, bisa muncul percakapan yang hangat, cerita masa lalu, dan bahkan rencana pertemuan lanjutan.

Momen-momen seperti ini jarang terjadi di tengah kesibukan hidup. Maka pesta manten sering kali dianggap sebagai ajang mempererat kembali tali silaturahmi yang sempat longgar.

Makanan sebagai Daya Tarik Tambahan

Tak bisa dipungkiri, makanan adalah salah satu daya tarik utama dari sebuah pesta manten. Setiap daerah memiliki ciri khas masing-masing. Di Jawa, kita mungkin disambut dengan gudeg, nasi liwet, atau bakmi. Di Sumatra, rendang dan gulai sering menjadi sajian utama. Bahkan di pesta manten modern, kita bisa menemukan menu internasional seperti pasta, sushi, atau steak mini.

Lebih dari rasa, makanan di pesta pernikahan juga punya unsur nostalgia. Banyak dari kita masih ingat rasa es dawet saat kecil yang hanya bisa dinikmati di hajatan, atau aroma sate ayam yang dibakar di halaman rumah pengantin.

Menjadi Bagian dari Momen Spesial

Datang ke pernikahan berarti kita menjadi saksi dari momen bahagia dua insan yang memulai hidup baru. Kita menyaksikan bagaimana mereka mengucapkan janji, duduk di pelaminan, dan menerima doa dari semua yang hadir. Kadang, hanya dengan melihat pasangan pengantin tersenyum haru, kita pun ikut merasakan harapan dan kebahagiaan itu.

Ada rasa hangat yang muncul ketika tahu bahwa kehadiran kita berarti bagi sang pengantin. Apalagi jika kita termasuk orang yang mereka kenal dekat, mereka akan ingat siapa yang datang, siapa yang ikut mendoakan, dan siapa yang turut meramaikan hari istimewa itu.

Lebih dari Sekadar Amplop

Meskipun budaya memberikan amplop atau sumbangan sudah menjadi hal umum, banyak tamu datang bukan semata-mata karena merasa “harus membalas”. Banyak yang benar-benar datang karena ingin berbagi kebahagiaan. Mereka membawa doa, senyum, bahkan bantuan moral jika dibutuhkan. Hal ini menunjukkan bahwa nilai utama dari menghadiri pesta manten tetap terletak pada rasa kebersamaan.

Hadiri dengan Hati, Pulang dengan Cerita

Pesta manten adalah bagian dari budaya yang mengikat kita dalam jalinan sosial. Ia tidak hanya merayakan cinta dua orang, tetapi juga menjadi ruang di mana banyak hubungan lama dipulihkan, cerita baru dimulai, dan kebahagiaan dibagi secara kolektif.

Jadi, ketika undangan itu datang, mungkin bukan hanya tentang “pergi ke kondangan”, tapi tentang ikut menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar. Dan siapa tahu, dari satu pesta, kita pulang dengan hati yang lebih hangat, perut yang kenyang, dan memori yang akan bertahan lama.

 

















 

No comments: