Minggu, 19 Januari 2025
Jam : 07.00 Wib
Dress code : Bebas
Run Site : Agro Park Sukarame
Tema Kegiatan
Di komunitas Lampung Hash House Harriers, kebersamaan lebih
dari sekadar berkumpul untuk hiking. Ini tentang berbagi perjalanan, tantangan,
dan kesenangan. Setiap langkah yang kita ambil bersama mengajarkan kita bahwa
tidak ada rintangan yang terlalu berat ketika kita saling mendukung. Kami bukan
hanya rekan satu tim, tetapi sahabat yang tumbuh bersama, mengatasi setiap
rintangan dengan senyuman, dan merayakan setiap pencapaian dengan tawa. Dalam
kebersamaan, kita lebih kuat, lebih bersemangat, dan lebih siap menghadapi
perjalanan hidup, karena kita tahu, selama kita bersama, tidak ada yang tak
mungkin.
Agro Park Sukarame, yang terletak di Kelurahan
Sukarame Baru, Kota Bandar Lampung, merupakan destinasi wisata edukatif yang
menyuguhkan suasana asri dan penuh nilai pembelajaran. Dikelola oleh Pemprov
Lampung bersama tim penggerak PKK dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura,
agropark ini awalnya dikenal sebagai Horti Park dan diresmikan pada tahun 2015.
Tempat ini hadir sebagai ruang terbuka hijau sekaligus pusat edukasi pertanian
modern di tengah perkotaan.
Luas lahan agropark lebih dari 6 hektar. Di dalamnya, pengunjung dapat menemukan beragam tanaman hortikultura seperti buah-buahan (jeruk, durian, mangga), sayuran, hingga tanaman obat seperti brotowali dan kumis kucing. Terdapat juga kolam berbagai ikan untuk budidaya. Terdapat pula fasilitas pembibitan, rumah semai, serta zona edukasi hidroponik yang cocok untuk pelajar, komunitas, maupun keluarga yang ingin belajar langsung mengenai pertanian berkelanjutan.
Selain sebagai tempat belajar, Agro Park Sukarame juga
menghadirkan suasana rekreasi yang menyenangkan. Jalan setapak yang rindang,
udara segar, dan berbagai spot foto alami menjadikannya pilihan menarik untuk
wisata alternatif di tengah kota. Meskipun tidak memiliki wahana air seperti
taman lainnya, kekuatan tempat ini justru ada pada keasrian dan fungsinya
sebagai ruang edukatif dan reflektif.
Harga tiket masuk cukup terjangkau, yaitu sekitar Rp20.000
saat hari biasa dan Rp25.000 di akhir pekan, dengan paket edukatif rombongan
sekitar Rp35.000. Agropark buka setiap hari dari pukul 09.00 hingga 17.00 WIB.
Dengan konsep yang terus dikembangkan, Agro Park Sukarame diharapkan menjadi
model agroekowisata urban sekaligus pusat agribisnis mini yang berdaya guna
bagi masyarakat.
Agro Park Sukarame bukan hanya tempat rekreasi, tapi juga
wujud nyata dari komitmen menjaga kelestarian alam dan memperkenalkan pentingnya pertanian kepada generasi muda. Aula besar terbuka juga sering kali
digunakan oleh kelompok mahasiswa untuk diskusi, pelatihan, atau kegiatan
lainnya.
Catatan Perjalanan
Perjalanan Run: Menembus Kampung dan Perkebunan Karet di
Sekitar Agro Park
Cuaca pagi ini cukup bersahabat, berawan, tidak terlalu terik, tapi cukup hangat untuk memulai langkah. Sekitar pukul 07.00 WIB, para hasher berkumpul untuk foto bersama, lalu teriakan “On on!” menggema sebagai tanda dimulainya perjalanan run hari ini.
Langkah pertama kami diawali dengan menyusuri jalan beraspal
sejauh kurang lebih 200 meter. Jalan tersebut membawa kami masuk ke kawasan
perkebunan karet milik PTPN 7 yang cukup rindang dan meneduhkan. Dedaunan karet
yang lebat seolah menjadi atap alami, membuat kami bisa melangkah tanpa terlalu
merasakan sengatan matahari.
Beberapa saat kemudian, kami kembali melewati jalan aspal
yang tidak terlalu ramai, karena memang bukan jalur utama. Masih berada di
kawasan perkebunan, namun kali ini tim hare mengambil rute yang cukup unik, memasuki
jalan kampung yang berada dalam area kebun karet, bahkan harus menyeberangi
jembatan tol sebelum masuk lebih dalam ke jalur desa.
Jalur hari ini relatif datar, nyaris tanpa tanjakan atau turunan berarti. Meski melalui jalan aspal yang cenderung membosankan bagi sebagian hasher, banyak dari kami tetap setia di jalur. Kerimbunan pohon karet di beberapa titik cukup membantu menahan panas, namun ketika jalur memasuki permukiman yang minim pepohonan, hawa panas langsung terasa. Keringat pun mulai mengalir, menunjukkan betapa peran pepohonan sangat penting dalam setiap perjalanan kami.
Menyusuri jalan kampung beraspal membawa suasana berbeda.
Walau bukan jalur favorit para hasher, pengalaman ini menjadi alternatif yang
menarik. Terkadang, dalam event-event tertentu seperti jalan sehat, Hari
Pahlawan, atau kegiatan komunitas lainnya, kami pun dihadapkan pada rute jalan
raya. Maka, menjajal jalan beraspal juga bagian dari pembiasaan, adaptasi, dan
penghargaan terhadap setiap medan yang dilewati.
Menjelang akhir run, kami kembali memasuki kawasan perkebunan karet. Rasa panas pun mulai mereda, meski harus berbagi jalur dengan kendaraan yang melintas. Jalur tetap datar dari awal hingga akhir, tanpa tanjakan atau turunan yang signifikan. Namun, jarak yang ditempuh cukup menguras tenaga, sekitar 11 kilometer berjalan kaki di bawah naungan dan panas silih berganti.
Sampai kembali di runsite Agro Park, kami disambut dengan aroma menggoda dari makanan berat yang telah disiapkan oleh Bu Hj. Mina. Menu hari ini: lontong sayur, hangat dan mengenyangkan, menjadi penutup sempurna dari perjalanan pagi ini.
Hari ini tidak hanya tentang langkah kaki yang menempuh jarak, tapi juga tentang kebersamaan yang tetap terjaga, semangat yang terus menyala, dan peluh yang mengukir kenangan baru dalam petualangan Lampung Hash.
Penutup Reflektif
Perjalanan hari ini mengingatkan kita bahwa bukan medannya yang menentukan makna, tapi dengan siapa kita melangkah. Di bawah naungan pohon karet hingga terik jalan kampung, kebersamaan membuat setiap langkah terasa ringan. Karena dalam komunitas ini, lelah dibagi, tawa disambut, dan setiap jarak ditempuh bersama.
No comments:
Post a Comment