Friday, June 27, 2025

LHHH RUN 1092, TOGETHERNESS RUN

Minggu, 19 Januari 2025
Jam : 07.00 Wib
Dress code : Bebas
Run Site : Agro Park Sukarame

Tema Kegiatan

Di komunitas Lampung Hash House Harriers, kebersamaan lebih dari sekadar berkumpul untuk hiking. Ini tentang berbagi perjalanan, tantangan, dan kesenangan. Setiap langkah yang kita ambil bersama mengajarkan kita bahwa tidak ada rintangan yang terlalu berat ketika kita saling mendukung. Kami bukan hanya rekan satu tim, tetapi sahabat yang tumbuh bersama, mengatasi setiap rintangan dengan senyuman, dan merayakan setiap pencapaian dengan tawa. Dalam kebersamaan, kita lebih kuat, lebih bersemangat, dan lebih siap menghadapi perjalanan hidup, karena kita tahu, selama kita bersama, tidak ada yang tak mungkin.

Tentang Run site

Agro Park Sukarame, yang terletak di Kelurahan Sukarame Baru, Kota Bandar Lampung, merupakan destinasi wisata edukatif yang menyuguhkan suasana asri dan penuh nilai pembelajaran. Dikelola oleh Pemprov Lampung bersama tim penggerak PKK dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, agropark ini awalnya dikenal sebagai Horti Park dan diresmikan pada tahun 2015. Tempat ini hadir sebagai ruang terbuka hijau sekaligus pusat edukasi pertanian modern di tengah perkotaan.

Luas lahan agropark lebih dari 6 hektar. Di dalamnya, pengunjung dapat menemukan beragam tanaman hortikultura seperti buah-buahan (jeruk, durian, mangga), sayuran, hingga tanaman obat seperti brotowali dan kumis kucing. Terdapat juga kolam berbagai ikan untuk budidaya. Terdapat pula fasilitas pembibitan, rumah semai, serta zona edukasi hidroponik yang cocok untuk pelajar, komunitas, maupun keluarga yang ingin belajar langsung mengenai pertanian berkelanjutan.

Selain sebagai tempat belajar, Agro Park Sukarame juga menghadirkan suasana rekreasi yang menyenangkan. Jalan setapak yang rindang, udara segar, dan berbagai spot foto alami menjadikannya pilihan menarik untuk wisata alternatif di tengah kota. Meskipun tidak memiliki wahana air seperti taman lainnya, kekuatan tempat ini justru ada pada keasrian dan fungsinya sebagai ruang edukatif dan reflektif.

Harga tiket masuk cukup terjangkau, yaitu sekitar Rp20.000 saat hari biasa dan Rp25.000 di akhir pekan, dengan paket edukatif rombongan sekitar Rp35.000. Agropark buka setiap hari dari pukul 09.00 hingga 17.00 WIB. Dengan konsep yang terus dikembangkan, Agro Park Sukarame diharapkan menjadi model agroekowisata urban sekaligus pusat agribisnis mini yang berdaya guna bagi masyarakat.

Agro Park Sukarame bukan hanya tempat rekreasi, tapi juga wujud nyata dari komitmen menjaga kelestarian alam dan memperkenalkan pentingnya pertanian kepada generasi muda. Aula besar terbuka juga sering kali digunakan oleh kelompok mahasiswa untuk diskusi, pelatihan, atau kegiatan lainnya.

Catatan Perjalanan

Perjalanan Run: Menembus Kampung dan Perkebunan Karet di Sekitar Agro Park

Cuaca pagi ini cukup bersahabat, berawan, tidak terlalu terik, tapi cukup hangat untuk memulai langkah. Sekitar pukul 07.00 WIB, para hasher berkumpul untuk foto bersama, lalu teriakan “On on!” menggema sebagai tanda dimulainya perjalanan run hari ini.

Langkah pertama kami diawali dengan menyusuri jalan beraspal sejauh kurang lebih 200 meter. Jalan tersebut membawa kami masuk ke kawasan perkebunan karet milik PTPN 7 yang cukup rindang dan meneduhkan. Dedaunan karet yang lebat seolah menjadi atap alami, membuat kami bisa melangkah tanpa terlalu merasakan sengatan matahari.

Beberapa saat kemudian, kami kembali melewati jalan aspal yang tidak terlalu ramai, karena memang bukan jalur utama. Masih berada di kawasan perkebunan, namun kali ini tim hare mengambil rute yang cukup unik, memasuki jalan kampung yang berada dalam area kebun karet, bahkan harus menyeberangi jembatan tol sebelum masuk lebih dalam ke jalur desa.

Jalur hari ini relatif datar, nyaris tanpa tanjakan atau turunan berarti. Meski melalui jalan aspal yang cenderung membosankan bagi sebagian hasher, banyak dari kami tetap setia di jalur. Kerimbunan pohon karet di beberapa titik cukup membantu menahan panas, namun ketika jalur memasuki permukiman yang minim pepohonan, hawa panas langsung terasa. Keringat pun mulai mengalir, menunjukkan betapa peran pepohonan sangat penting dalam setiap perjalanan kami.

Menyusuri jalan kampung beraspal membawa suasana berbeda. Walau bukan jalur favorit para hasher, pengalaman ini menjadi alternatif yang menarik. Terkadang, dalam event-event tertentu seperti jalan sehat, Hari Pahlawan, atau kegiatan komunitas lainnya, kami pun dihadapkan pada rute jalan raya. Maka, menjajal jalan beraspal juga bagian dari pembiasaan, adaptasi, dan penghargaan terhadap setiap medan yang dilewati.

Menjelang akhir run, kami kembali memasuki kawasan perkebunan karet. Rasa panas pun mulai mereda, meski harus berbagi jalur dengan kendaraan yang melintas. Jalur tetap datar dari awal hingga akhir, tanpa tanjakan atau turunan yang signifikan. Namun, jarak yang ditempuh cukup menguras tenaga, sekitar 11 kilometer berjalan kaki di bawah naungan dan panas silih berganti.

Sampai kembali di runsite Agro Park, kami disambut dengan aroma menggoda dari makanan berat yang telah disiapkan oleh Bu Hj. Mina. Menu hari ini: lontong sayur, hangat dan mengenyangkan, menjadi penutup sempurna dari perjalanan pagi ini.

Hari ini tidak hanya tentang langkah kaki yang menempuh jarak, tapi juga tentang kebersamaan yang tetap terjaga, semangat yang terus menyala, dan peluh yang mengukir kenangan baru dalam petualangan Lampung Hash.

Penutup Reflektif

Perjalanan hari ini mengingatkan kita bahwa bukan medannya yang menentukan makna, tapi dengan siapa kita melangkah. Di bawah naungan pohon karet hingga terik jalan kampung, kebersamaan membuat setiap langkah terasa ringan. Karena dalam komunitas ini, lelah dibagi, tawa disambut, dan setiap jarak ditempuh bersama.























 

No comments: